Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Satya Bali Olah Sampah Plastik Jadi Tas Cantik
10 Januari 2019 11:06 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Bali saat ini sedang giat-giatnya memerangi sampah plastik. Di pihak lain sudah ada yangg bergerak untuk mengolah sampah itu menjadi barang yang berharga. Seperti yang dilakukan di LSM Satya Bali Kreatif di Jalan Ratna, Denpasar.
ADVERTISEMENT
Saat wartawan mengunjunginya, tampak beberapa orang duduk santai di balai kayu sambil memotong limbah bekas minuman gelas plastik untuk dijadikan sebuah tas cantik.Â
Para anggota komunitas Satya Bali Kreatif ini, sudah sejak tahun 2017 menekuni pembuatan tas cantik dari limbah gelas plastik yang diperoleh dari Bank-bank sampah di Kota Denpasar.
Ketut Suarnaya selaku Ketua komunitas Satya Bali Kreatif menyampaikan, awalnya membuat kerajinan tas cantik dari gelas plastik, karena keperduliannya terhadap lingkungan di sekitar untuk memanfatkan limbah tersebut hingga menjadi barang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi.
Selain itu, untuk para anggota komunitas Satya Bali Kreatif ini, dari berbagai profesi, mulai dari guru, kepala dusun, mahasiswa hingga konsultan.
"Kami rangkul untuk menjadi sebuah komunitas untuk mengingat kepada kerusakan lingkungan yang ada.Â
ADVERTISEMENT
Pemerintah pun sangat mendukung dengan dikeluarkannya Peraturan Gubernur, Peraturan walikota tentang pengurangan sampah plastik," ucapnya, Kamis (10/1).
Kendati anggota Satya Bali Kreatif baru 8 orang. Mereka pun tak patah semangat untuk terus memanfaatkan limbah gelas plastik untuk dijadikan tas cantik. Kendati, mereka membuat kerajinan tas plastik tersebut setelah selesai dari aktivitas kerjanya.
"Kalau ada waktu, para anggota kesini untuk membuat kerajinan tas ini. Tapi hampir setiap hari mereka selalu menyempatkan untuk datang kesini," imbuh Suarnaya.
Menurut Suarnaya selain membuat kerajinan, pihaknya juga memediasi masyarakat untuk ikut membuat kerajinan dan beralih dari pemakian kantong plastik ke barang daur ulang hingga mempunyai pemasukan ekonomi tambahan.
"Apa yang kami lakukan bukan hanya sebatas di Kota Denpasar. Kami sudah merambah seluruh Kabupaten di Bali untuk memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat tentang perlunya perduli pada lingkungan," ujarnya.
Suarnaya juga menjelaskan, tentang proses pembuatan tas plastik cantik tersebut. Awalnya, dimulai dari mengumpulkan limbah gelas plastik. Setelah terkumpul, gelas plastik di potong bagian atasnya dengan menggunakan cutter untuk diambil tangkai bulatnya atau gelangnya.
Setelah itu, dibersihkan lalu dicuci dan dijemur sampai kering. Kemudian, dirangkai menggunakan benang nelon, dan diikat memanjang dan dibentuk. Sementara, untuk pegangan tasnya menggunakan selang bekas hingga terlihat cantik.
"Bahannya selama ini kita cari di Bank-bank sampah. Karena masyarakat sendiri menabung sampah plastiknya ke Bank-bank sampah terdekat. Kita membelinya satu karung kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu," jelas Suarnaya.
Dalam sehari, jika intens kerja para anggota bisa membuat satu tas besar. Sementara untuk kisaran harga tergantung ukuran, yang berkisar dari Rp 50 ribu sampai Rp 175 ribu.
"Ada yang paling besar mengabiskan sekitar 400 gelang gelas. Kalau yang kecil sekitar 70 gelang gelas," ucap Suarnaya.
Suarnaya juga menjelaskan, untuk pesanan dari masyarakat cukup diminati dalam setiap bulan orderan mencapai seratusan tas cantik tersebut.
"Sebulan sudah bisa masuk seratusan. Kalau omzet tidak perna kita pikirkan, karena komunitas ini dibentuk bukan semata-mata karena profit. Misi utama komunitas ini adalah sosial dan keperdulian terhadap lingkungan. Berapa pun kita dapat pemasukan untuk komunitas 10 persen untuk khas," ungkapnya.
Suarnaya juga mengatakan, untuk kendala pengembangan kerajinan tas cantik tersebut dari SDM atau anggota yang masih minim. Padahal orderan dari masyarakat cukup banyak.
"Kalau pemasaran kami tidak pernah kewalahan. Karena saat kita share di Medsos permintaan sangat luar biasa. Tapi, karena kami mempunyai aktivitas masing-masing memang tidak full satu hari disini, dan selama ini pemasaran hanya di sekitaran Bali saja," ujarnya.(kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT