Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
SD di Kawasan Gunung Agung Karangasem Dapat Pelatihan Aman Bencana
25 Mei 2024 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
KARANGASEM, kanalbali.com - Team dari LSM Astungkara Giri Agung Aman (AGAA)mengadakan Workshop untuk Penguatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SDN 3 Sebudi, Selat, Karangasem
ADVERTISEMENT
AGAA merupakan aliansi antara MFRI Jepang, UGM, FPRB Bali dan Unud (Fak Teknik dan Fak Pariwisata), serta BPBD Kab. Karangasem yang disponsori oleh Pemerintah Jepang melalui JICA.
"Workshop berlangsung pada 20-22 Mei 2024 diikuti peserta dari guru-guru dari pihak sekolah," kata Sukma Arida dari AGAA dalam rilisnya, Sabtu (25/5/2024).
Acara difasilitasi oleh Putu Sutawijaya dan Dewi Reny Anggraeni dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bali.
Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) merupakan upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana pada satuan pendidikan. Penyelenggaraan program SPAB diatur melalui Permendikbud No. 33/2019 tentang Penyelenggaraan Program SPAB.
I Putu Sutawijaya menjelaskan bahwa kerangka kerja SPAB yang komprehensif memiliki empat komponen utama, meliputi fondasi lintas sektoral dan tiga pilar yang saling beririsan. "Setiap komponen dibedakan oleh ruang lingkup tertentu, aktor-aktornya, tanggung jawab, dan strategi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tiga pilar SPAB meliputi Fasilitas Belajar yang Lebih Aman, Manajemen Penanggulangan Bencana di Sekolah dan Kesinambungan Pendidikan serta Pendidikan Pengurangan Risiko dan Resiliensi.
Di Provinsi Bali sendiri sudah mulai melaksanakan kegiatan pendidikan pelatihan kebencanaan di tingkat sekolah dari tahun 2006 secara mandiri oleh NGO dan organisasi terkait pengurangan resiko bencana sampai sekarang.
Pada saat itu belum bernama SPAB. Secara resmi, BPBD Prov. Bali mulai melaksanakan kegiatan pendidikan pelatihan kebencanaan di tingkat sekolah dari tahun 2013. Semenjak dikeluarkannya aturan dari Permendikbud No 33 tahun 2019, kegiatan pendidikan dan pelatihan kebencanaan di tingkat sekolah dinamakan SPAB.
Pengawas Kec. Selat perwakilan dari Disdikpora mengungkapkan harapannya agar kegiatan serupa dapat dilanjutkan oleh sekolah sekolah lainnya di Kab Karangasem.
ADVERTISEMENT
Perbekel Sebudi, I Nyoman Tinggal menyampaikan kekhawatiran saat kejadian erupsi 2017, masih banyak PR yang harus dibenahi, “2017 itu masih gladi resiknya saja, belum gladi bersih dan kejadian yang besar. Diharapkan dengan pelatihan dan pembelajaran semenjak dini dapat membekali anak-anak kita mengahadapi bencana erupsi di masa mendatang.”
Kegiatan SPAB akan dilanjutkan pada 3-4 Juni untuk uji coba hasil kepada siswa/i. Uji coba simulasi dan seluruh dokumen SOP, tim siaga bencana dan rencana evakuasi di sekolah.
Ketua Pusat Studi Bencana (PSB) UNUD, Prof. I Nyoman Sutarja, menambahkan kolaborasi dengan FPRB Bali ingin diperkuat sehingga kegiatan SPAB di Sebudi bisa menjadi model untuk diperluas di tempat lainnya. Dari segi mitigasi secara infrastruktur, saya berpendapat untuk diperbanyak pembangunan check/sabo dam untuk menangani resiko ancaman banjir lahar. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT