Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Sebelum Tenggelam di Samudra Hindia, Kapal Bandar Nelayan Berangkat dari Bali
21 Mei 2021 10:41 WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Kapal Bandar Nelayan 188 yang membawa 20 Anak Buah Kapal (ABK) dan tenggelam di samudra hindia sebelum berangkat sudah dinyatakan layak untuk berlayar.
ADVERTISEMENT
Kepala KSOP Kelas II Benoa Agustinus Maun menyampaikan, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Benoa, Denpasar Bali, pada tanggal 8 April 2021 dan kapal tersebut sudah dilakukan pemeriksaan.
"Setelah, dilakukan pemeriksaan keselamatan kapalnya dan dinyatakan layak laut. Dan, setelah mendapatkan persetujuan surat layak operasi dari Kementerian Kelautan Perikanan maka kapal diizinkan untuk berlayar," kata
Agustinus saat jumpa pers di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (21/5). Kemudian, pada tanggal 13 Mei 2021 kapal tersebut dilaporkan oleh pihak perusahaan kemasukan air di ruang mesin. Namun, pihaknya tidak berani memastikan bahwa hal itu adalah kebocoran.
"Dari pihak perusahaan bahwa kemasukan air di ruang mesin. Kami tidak berani memastikan itu kebocoran yang jelas cuaca di kondisi saat itu ada badai dan gelombang tinggi sehingga air masuk ke ruang mesin dan menyebabkan badan kapal tenggelam," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk evakuasi kapal tersebut tidak dilakukan karena sudah tenggelam di perairan tersebut. "Kita dari sisi evakuasi untuk kapalnya sudah tenggelam jadi kita tinggalkan kapalnya artinya tidak ada lagi penyelamatan kapalnya," jelasnya.
Sementara, ditempat yang sama Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha menyampaikan, bahwa pihaknya merasa bersyukur karena 19 ABK dapat diselamatkan dan dapat kembali ke Indonesia.
"Proses evakuasi saudara kita 19 nelayan awak dari KM Bandar Nelayan 188. Alhamdulilah mereka semua telah selamat dan kembali ke tanah air," ujarnya.
Kemudian, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Denpasar Jefri Sitorus menyampaikan untuk para 19 ABK akan menjalani rapid test antigen di ruang tunggu Pelabuhan Benoa. Kemudian, mereka dibawa ke hotel di kawasan Kuta, Badung, Bali untuk menjalani PCR di hari pertama. Mereka isolasi selama lima hari dan menjalani PCR ke dua di hari berikutnya. (Kanalbali/kad)
ADVERTISEMENT