Konten Media Partner

Selama Pandemi, 157 BPW Anggota Asita Bali Tumbang

6 Oktober 2021 8:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kedatangan wisman ke Bali sudah sangat dinantikan pelaku pariwisata Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Kedatangan wisman ke Bali sudah sangat dinantikan pelaku pariwisata Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Masa pandemi COVID-19 benar-benar telah memukul industri pariwisata Bali. Salah-satunya terlihat dari tumbangnnya 157 Biro Perjalanan Wisata (BPW) anggota Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali.
ADVERTISEMENT
"Karena itu kami menyambut baik pembukaan penerbangan internasional ke Bali," kata Ketua Asita DPD Bali Putu Winastra, Rabu (6/10/2021).
Adapun sebelum pandemi COVID-19, anggota Asita Bali sebanyak 407 BPW dan kini hanya tersisa 250 BPW saja. "Dari jumlah itu, baru 100 anggota yang mengikuti sertifikasi CHSE COVID-19," katanya. Sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) itu adalah salah-satu syarat operasional pasca pandemi.
Pihak Asita sendiri masih menunggu Standar Operasional Prosedur (SOP) terintegrasi dari sejumlah stakeholder pariwisata mulai dari otoritas bandara, pihak imigrasi, hingga hotel terkait rencana pembukaan pariwisata internasional.
"Itu akan mencakup ketentuan mulai dari awal wisatawan turun dari pesawat sampai dengan sampai di hotel. SOP ini sudah tadi kami rapatkan bersama dinas pariwisata dan stakeholder pariwisata lainnya," kata Winastra.
ADVERTISEMENT
Dari sisi Asita, komponen lainnya yang harus dilengkapi adalah untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Antara lain, kendaraan yang telah diberi disinfektan, pengemudi telah mendapatkan vaksinasi, di dalam mobil tersedia hand sanitizer, dan thermogun.
Pemandu wisata yang mendampingi wisatawan juga telah memiliki lisensi, dan dinyatakan negatif COVID-19 dari hasil uji swab antigen. "Nantinya saat berwisata di Bali, wisatawan juga lebih diarahkan ke tempat wisata yang sudah terverifikasi CHSE," jelasnya.
Sebelumnya pemerintah telah mengumumkan kebijakan terkait rencana membuka Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali untuk internasional pada 14 Oktober 2021 mendatang. Negara-negara yang diperbolehkan masuk ke Indonesia seperti Korea Selatan, Jepang, China, Abu Dhabi Dubai, dan New Zealand. (Kanalbali/LSU)