Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Sempat Ditahan di Malaysia, Suporter Indonesia Disambut Meriah di Bali
30 November 2019 7:40 WIB
ADVERTISEMENT
Andreas Setiawan salah satu suporter Indonesia yang sempat ditahan di Malaysia disambut hangat oleh keluarga, kolega dan teman terdekatnya saat tiba di Bali. Nyanyian Indonesia Pusaka seketika berkumandang kala Andre, sapaan akrabnya, tiba di Bandara Ngurah Rai, Jumat (29/11) malam.
ADVERTISEMENT
"Puji syukur saya Tuhan, merasa senang sudah dibebaskan dan bertemu kembali bersama teman-teman dan juga nanti keluarga, saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang ada di Bali, seluruh masyarakat Indonesia, dan teman-teman di Malaysia," ujarnya saat ditemui di Bandara, Jumat (29/11) malam.
Sama seperti dua rekannya yang telah dibebaskan sebelumnya, Andre menegaskan kepulangannya diurus oleh aliansi suporter Indonesia di Malaysia dan KBRI.
"Kalau dari pemerintah di sini saya belum tahu, tapi yang ngurus saya itu KBRI sama aliansi suporter Indonesia yang ada di Malaysia," singkatnya sembari dia meninggalkan awak media.
Menurutnya, banyak pelajaran yang bisa diambil dari kasus yang menimpa kelompok Supporter Indonesia Pulau Bali (SIPB) ini, salah satunya mengenai pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial.
"Sangat penting untuk menggunakan media sosial dengan baik, agar hal-hal seperti yang saya alami tidak dialami oleh rekan supporter lain," ujar Andreas Setiawan saat ditemui di markas SIPB.
ADVERTISEMENT
Andre lantas menjelaskan kronologi persoalan yang menimpanya di Malaysia kalau hendak mendukung skuad Indonesia Berlaga. Sesaat sebelum laga, dirinya sempat jalan-jalan ke menara Petronas di Malaysia. Setelah itu dia mengunggah hasil fotonya kala dia ada di Petronas.
"Setelah saya upload foto itu, terus ada teman yang ada disini (Bali) yang memberikan komentar kalau Indonesia kalah Bom Bukit Jalil. Setelah itu mungkin langsung direspon sigap oleh polisi disana," ujarnya.
"Jadi dari kejadian itu kan sangat penting untuk diambil pelajaran, dimanapun kita berada harus menggunakan media sosial dengan bijak," tambahnya.
Pentingnya menggunakan media sosial yang baik juga disampaikan oleh ketua kelompok SIPB Iyan Prada Pribowo. Menurutnya, sangat penting untuk tidak mudah terprovokasi dari pihak manapun di media sosial jika tidak ingin ada dampak yang buruk.
ADVERTISEMENT
"Gunakan media sosial yang baik dan cerdas dan jangan mudah terprovokasi. Jangan sampai berkicau di media sosial yang tidak-tidak karena sekarang ada hukum ITE, jadi kedepan semoga saudara pejuang tribun tetap semangat, satukan suara untuk Timnas," jelasnya. (Kanalbali/ACH)