Konten Media Partner

Seniman Tato dari Bali Gelar Pameran di Jepang

4 April 2024 8:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eka Sudarma Putra bersama salah-satu karyanya - IST
zoom-in-whitePerbesar
Eka Sudarma Putra bersama salah-satu karyanya - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali - Eka Sudarma Putra, seorang seniman tato dan pelukis kelahiran Bali, Indonesia, menggelar pameran seni tunggalnya yang bertajuk ‘Paradise Memories’ pada  6-13 April 2024 di 24Pillars Gallery, Nagoya, Jepang.
ADVERTISEMENT
Pameran ini menampilkan keahliannya dalam seni tato melalui berbagai media, yang kini dipresentasikan dalam kanvas, art prints, dan screen-printed textiles, masing- masing akan menceritakan kisah-kisah unik dan menyegarkan.
Pameran ini akan menampilkan karya-karya baru yang menceritakan kisah-kisah tentang pencarian  akan makna surga dan beberapa karya sebelumnya sebagai representasi perjalanan artistiknya
Khusus untuk karya-karya baru, Eka melakukan penelitian kreatifnya sendiri tentang seni visual Jepang, mengambil inspirasi dari buku-buku dan dokumentasi yang ia buat saat perjalanan pertamanya bersama keluarga di Jepang pada tahun 2022.
"Lebih sekedar sebuah tempat, surga mewakili kenyamanan dan kenangan yang dijalin bersama. Saya merasakan energi yang hampir sama antara Jepang dan Bali saat datang ke Jepang untuk pertama kalinya. Saat itu suasana pandemi masih terasa. Disana saya berjanji pada diri saya akan kembali meluapkan energi tersebut dalam sebuah karya dan pameran di Jepang,” jelas ESP.
ADVERTISEMENT
Melalui goresan-goresan teliti dan garis-garis berani, ESP menghidupkan karya seninya, memberikan pandangan tentang interpretasinya mengenai surga—sebuah ranah di mana tempat bersilangan dengan ekspresi manusia secara personal. Ingatan menjadi objek visual mendalam ESP, menciptakan ruang kompleks dari pengalaman hidupnya.
Pameran ini berfungsi sebagai perjalanan introspektif, mendorong yang melihat untuk merenungkan permainan halus antara ingatan, persepsi, dan pencarian surga pribadi diri masing-masing.
Eka melihat kehidupannya sehari-hari dalam dua warna,hitam dan putih. Menavigasi dikotomi baik dan buruk, ia menemukan dirinya di tengah perbedaan kontras ini, sebuah tema yang jelas terlihat dalam karya-karya yang dipamerkan. Ditandai oleh garis-garis tebal dan tipis yang berani dan harmonis, mengingatkan pada kekuatan kontras Yin dan Yang, seni ESP bertujuan untuk menggambarkan keseimbangan dalam setiap karyanya.
ADVERTISEMENT
Pembukaan pameran juga menampilkan hiburan dari musisi Jepang. ESP akan memperlihatkan kepiawaiannya dalam live painting di depan masyarakat Nagoya.
"Saya mencoba menembus batas kenyamanan saya, hingga tidak sabar untuk segera hadir di sana. Semua seniman pasti akan sangat bergairah, jika diberikan surga berkarya yang baru, seperti kanvas kosong yang siap untuk dicoret,” tambahnya. ( kanalbali/RLS )