Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Setelah 1 Anak di Pemuteran Tewas Keracunan Ikan Buntal, Warga Bakal Diedukasi
18 November 2020 14:41 WIB
ADVERTISEMENT
BULELENG- Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya membenarkan, bahwa ada sebagian warga di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, mengkonsumsi ikan buntal untuk dimakan bila mendapatkan ikan tersebut dilaut
ADVERTISEMENT
"Ada sebagian yang biasa (mengkonsumsi) ada juga yang tidak. Kalau nelayan ada yang biasa," kata Sumarjaya, Rabu (18/11).
Sementara, untuk kasus seorang siswi SD bernama Putu Ayu Mita Sari (11) yang meninggal dunia karena keracunan makanan kerupuk kulit ikan buntal, di Desa Pemuteran, pada Selasa (17/11) kemarin, itu baru pertamakali terjadi di desa tersebut.
Selain itu, pihaknya juga sudah menghimbau warga di sana agar tidak lagi mengkonsumsi ikan buntal karena hal tersebut bisa berbahaya. "Itu baru pertama. Dengan adanya kejadian ini iya jangan mengkonsumsi lagi berbahaya dan Kapolseknya sudah turun bahkan dan sudah disampaikan," ujarnya.
Sementara Camat Gerogak yakni Made Juartawan menyampaikan hal senada, bahwa memang sebagian warga ada di desa Pemuteran ada yang biasa mengkonsumsi ikan buntal tersebut. Selain itu, warga di sana juga ada yang jadi nelayan.
ADVERTISEMENT
"Sebelum-sebelumnya, mereka mengkonsumsi dan juga dipakai makan biasa, kalau mereka ketemu ikan buntal itu. Kalau semua warga di Pemuteran tidak, cuma beberapa warga saja. Iya, kebetulan ada nelayan, dan mungkin (ada juga) yang hobinya cari ikan ke laut. Sekarang banyak, selama Covid-19 ini warga yang hampir kesehariannya jadi nelayan dadakan," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa untuk kasus korban meninggal karena makan ikan buntal selama ia menjadi Camat Gerogak, baru pertamakali ini terjadi. Namun, pihaknya juga mengetahui bahwa ikan buntal memang mengandung racun bila tidak sesuai cara mengelola atau mengeluarkan racunnya.
"Kalau di wilayah Gerogak sepanjang saya belum pernah ada kasus ini. Cuma kalau ikan buntal ini kita tahu memang mengandung racun jadi pas pengelolaan tidak pas bisa bahaya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyampaikan, lewat peristiwa tersebut tentu pihaknya akan melakukan edukasi kepada warga agar tidak mengkonsumsi ikan buntal karena berbahaya. Selain, itu pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemuda di desa itu agar bersama-sama melakukan edukasi.
"Edukasi kita berikan kepada masyarakat di wilayah sana. Kalau kemarin tujuan kita memviralkan agar orang berpikir untuk mengkonsumsi ikan buntal itu. Karena, kita sering dengar kasus itu di luar daerah beberapa orang meninggal karena konsumsi ikan tersebut," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, seorang siswi SD bernama Putu Ayu Mita Sari (11) meninggal dunia karena keracunan makanan kerupuk kulit ikan buntal, di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (17/11) sekitar pukul 12:30 Wita. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT