Setelah 9 Anggota Positif COVID-19, Gedung DPRD Bali Tak Lockdown

Gedung DPRD Bali tampak lengang setelah 9 anggota dewan psositif COVID-19 - ACH

Sekretaris Dewan DPRD Provinsi Bali, I Gede Suralaga memastikan Kantor DPRD tidak akan tutup sementara meski ada 9 anggotanya positif COVID-19. Kantor hanya menampung 25℅ dari jumlah pegawai untuk meminimalisir resiko penyebaran.

"Sesuai instruksi dan Surat Edaran Gubernur, kami mulai hari ini Work From Home (WEH) dan mempekerjakan 25℅ pegawai dari jumlah total yang ada. Jadi tidak di lockdown total," kata Suralaga saat dikonfirmasi, Jumat (18/9).

Berdasarkan pantauan Kanalbali di Kantor DPRD Bali, tak ada aktifitas apapun yang dilakukan oleh wakil rakyat. Sejumlah pegawai di Kantor DPRD Bali berjaga di pintu masuk menuju gedung. Selain mereka, tak ada seorangpun yang diperbolehkan masuk ke komplek DPRD Bali demi menjaga keamanan.

"Jadi siapapun tidak diperkenankan masuk, kalau ada orang yang berkepentingan wajib lapor ke satpam dan kemudian satpam memberi tahu ke kami. Jangankan orang, kurir pengantar koran saja hanya sampai di pintu gerbang," ujarnya.

Proses berikutnya kata Suralaga, seluruh anggota DPRD Provinsi Bali akan segera melakukan swab test untuk memastikan kondisi kesehatannya. Pihak DPRD kata dia, sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali agar proses swab test bisa dilakukan sesegara mungkin.

"Koordinasi sedang kami lakukan, yang jelas kami berharap dalam waktu dekat bisa segera dilakukan swab ke semua anggota dewan," ujarnya.

Disinggung mengenai siapa 9 kesembilan anggota DPRD yang dinyatakan positif COVID-19. Suralaga tak menjawab secara jelas, ia hanya mengatakan ke 9 orang itu terdiri dari unsur pimpinan dan anggota.

Sebelumnya, 9 anggota DPRD Provinsi Bali dinyatakan positif virus corona setelah mengadakan reses di sejumlah tempat. 9 anggota yang terkonfimasi COVID-19 rata-rata terlihat sehat atau Orang Tanpa Gejala (OTG). (kanalbali/ACH)