Konten Media Partner

Setelah Kecelakaan di Kapal Pesiar, Disabilitas di Denpasar Kini Jadi Selebgram

21 Desember 2022 9:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 I Nyoman Juniarta - LSU
zoom-in-whitePerbesar
I Nyoman Juniarta - LSU
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Untung tak bisa diraih, malang tak bisa ditolak. Begitulah awalnya yang dirasakan I Nyoman Juniarta dipaksa oleh keadaan menjadi seorang penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 41 tahun itu menceritakan perjalanan hidupnya sampai harus bergantung pada kursi roda. Ia sebenarnya lahir dengan keadaan normal dan sudah berada di ambang kesuksesan dengan bekerja di kapal pesiar.
Tapi persitiwa kecelakaan di kapal pesiar pada tahun 2012 merengutnya dan ia bahkanmengalami kelumpuhan hingga saat ini. "Saya bekerja di Kapal Pesiar dari tahun 2006, tapi tahun 2012 saya kecelakaan dengan jatuh dari lantai 14," tuturnya , Selasa, (20/11/2022).
Sempat terpuruk selama enam bulan, dengan dukungan dari orang-orang terdekat, ia akhirnya mampu untuk bangkit kembali. Bahkan memutuskan membangun keluarga kecil bersama sang istri.
Perjalanan hidup yang masih panjang membuatnya terus berjuang, mulai dari membangun bisnis sewa kendaraan, dan bisnis pakaian atau clothing. Dalam sela-sela kesibukannya, ia juga menyempatkan diri untuk menjalankan hobi bermain musik.
ADVERTISEMENT
Berkat perjuangan yang tidak kenal lelah untuk bisa hidup dengan normal, ia yang akrab disapa Jigo itu dipercaya sebagai Ketua Kelompok Usaha Bersama (Kune) Kota Denpasar. "Nanti di Kube ini para disabilitas seluruh Denpasar dan diluar Denpasar bisa berkreasi atau menunjukan skill mereka. Mungkin dari kuliner, anyaman, atau clothingan," tuturnya.
Yang menarik, ia pun mampu menginspirasi banyak orang untuk berani melawan keterbatasan dalam hidup. Melalui akun instagram @jigojig yang memiliki lebih dari 10 ribu pengikut itu, ia layaknya selebriti instagram (selebgram) yang sering membagikan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
"Melalui akun media sosial, saya membagikan bagaimana cara saya melakukan segala aktivitas secara mandiri. Mulai dari bangun tidur, naik ke kursi roda, bagaimana cara saya menyetir mobil sendirian juga," kata dia.
ADVERTISEMENT
Diakuinya, pembuatan konten di media sosial yang diawali dari akun Facebook, kemudian merambah ke Instagram, TikTok, dan YouTube dilakukan tanpa perencanaan khusus. Ia pun terkejut karena banyak disabilitas dari seluruh Indonesia menghubunginya untuk saling berbagi semangat.
Jigo pun selalu berpesan pada penyandang disabilitas lainnya agar tidak pernah putus asa, merasa sedih, maupun merasa kesepian. "Kita itu akan saling merangkul, kalian itu sama, kalian itu tidak ada perbedaan, kita saudara, kita Indonesia. Salam semangat untuk kalian para disabilitas, saatnya untuk bergerak," kata dia. (Kanalbali/LSU)