Siswa SD Benoa Pun Menangis Melihat Kura-kura Terbelit Plastik Kresek

Konten Media Partner
17 Februari 2019 8:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat Akdemi Hijau melakukan sosialisasi di SDN 3 Benoa, Sabtu (16/2) - kanalbali/LSU
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat Akdemi Hijau melakukan sosialisasi di SDN 3 Benoa, Sabtu (16/2) - kanalbali/LSU
ADVERTISEMENT
NUSA DUA, kanalbali.com - Wajah riang, anak-anak SD Negeri 3 Benoa memasuki ruang Aula untuk mengikuti sosialisasi terkait sampah oleh Akademi Hijau dan Mess Free, Sabtu (16/2). Ini adalah program rutin yang dilakukan untuk membudayakan pengelolaan sampah sejak usia dini.
ADVERTISEMENT
Menariknya, anak-anak pun diajak mengenali masalah yang ada di lingkungan mereka. Seperti diungkap Putu Bagas, salah satu siswa yang duduk di bangku kelas enam SD. Ia mengatakan, sangat sedih melihat hewan di laut tubuhnya terikat oleh plastik, seperti plastik tas kresek.
“Kura-kura itu pasti tidak bisa bergerak, tidak bisa bermain seperti kita disini, kasian mereka, saya tidak akan buang sampah sembarangan”, tutur Bagas setelah menyaksikan video mengenai kehidupan Kura-kura. Tanjung Benoa sendiri adalah kawasan yang di sekelilingnya dikitari oleh lautan.
Anak-anak pun diajak untuk belajar cara memanfaatkan sampah yang ada disekitarnya dengan metode Eco Brik, yakni memasukan sampah plastik kedalam botol untuk digunakan sebagai bahan membuat bangunan dari plastik bekas.L
Anak-anak pun bersedih saat melihat Kura-kura terjerat plastik (kanalbali/LSU)
Nadya Christina dari Akademi Hijau mengatakan, dirinya dan tim memang memiliki program untuk pergi ke sekolah-sekolah yang ada di Bali, dengan membawa misi mencengah dan mengurangi jumlah sampah.
ADVERTISEMENT
Alasan mengapa anak-anak SD yang dipilih, sebab mereka masih sangat polos, namun sudah bisa menerima dengan baik apa yang disampaikan. “Anak bagaikan kertas putih, apa yang kita tulis, maka itu yang akan tepancar. Sehingga saat ini kami sedang menuliskan kebaikan pada diri mereka”, tandasnya.
Wakil Kepala Sekolah, SD N 3 Benoa, menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang berhubungan dengan pencegahan maupun pengurangan plastik. “Penanggulan sampah disekolah sangat penting. Jika lingkungan bersih, anak-anak nyaman berada disekolah”, tandasnya.
Terkait Pergub mengenai pembatasan penggunaan plastik di Sekolah, kami menyisipkan himbauan kepada anak-anak untuk membuang sampah pada tempatnya, serta dapat memilah sampah, mana yang organic dan non organic, dan mengedukasi segala hal terkait dengan sampah. “Syukurnya anak-anak disini, anak yang pandai dan mau mematuhi apa yang diarahkan oleh gurunya”, ujar wanita setengah baya tersebut. (kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT