Takut Ayahnya Marah karena Handphone Hilang, Pemuda di Bali Bikin Hoaks Dibegal

Konten Media Partner
18 Mei 2020 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
Kasus unik terjadi di Denpasar di mana seorang pemuda membuat pengakuan palsu telah menjadi korban pembegalan oleh orang berpakaian pecalang. Itu dilakukannnya karena dia takut dimarahi bapaknya gara-gara menghilangkan handphone. Pengakuan ini menjadi viral setelah diupload di akun Facebook.
ADVERTISEMENT
"Kami telah melakukan interogasi kepada saksi-saksi terkait viralnya berita di Facebook tentang kejadian tindak pidana begal yang diduga dilakukan oleh oknum mengaku sebagai pecalang dan mengaku sebagai intel," kata Kasubag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi , Senin (18/7).
Dalam interogasi, MUB mengaku, dirinya pada akhir Bulan April 2020 mengatakan kepada bapaknya berinisial BBB mengalami kejadian perampokan di sekitar Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali, oleh seseorang yang mengaku sebagai pecalang dan mengaku intel. Barang yang diambil adalah satu buah handphone merek OPPO A3s warna biru dan sepeda motor merk Honda Beat serta dipukul oleh pelaku.
Selanjutnya, BBB mengajak anaknya MUB ke rumah sakit Sanglah untuk berobat. Namun, baru sampai di depan rumah sakit dibatalkan karena tidak memakai masker. Kemudian, beberapa hari kemudian BBB menghubungi bos tempat bekerja anaknya berinisial IBP untuk memberitahukan kejadian yang ditimpa anaknya MUB dan meminta gaji anaknya.
ADVERTISEMENT
Mendengar hal itu, beberapa hari kemudian IBP datang untuk membesuk MUB di indekosya di Jalan Tukad Gerinding, Denpasar, dan pada saat membesuk itulah disampaikan peristiwa perampokan yang dibuat-buat oleh MUB.
Selanjutnya, IBP pada tanggal 9 Mei 2020 sekitar pukul 20.19 Wita memposting kejadian yang dialami oleh anak buahnya MUB ke Facebook dan menjadi viral.
"Bahwa kejadian perampokan tersebut sebenarnya tidak ada. MUB bercerita bohong kepada bapaknya tentang kejadian perampokan tersebut karena yang bersangkutan takut darah oleh bapaknya telah menghilangkan handphone yang masih dalam status mencicil oleh bapaknya," jelas Sukadi.
Status yang viral di FB - IST
Sukadi juga menyampaikan, bahwa sepeda motor honda beat yang dibawa oleh MUB juga tidak hilang dan ada di indekosya. Selanjutnya ayahnya meceritakan kejadian itu kepada bos anaknya dengan maksud agar gajinya dibayar dan bapaknya tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
"Bahwa pada saat dibesuk oleh IBP (bos) di indekosannya, MUB memang benar sakit demam akibat membantu bapaknya sebagai buruh bangunan. Bukan, karena kejadian perampokan yang dialami," ujar Sukadi.
"MUB juga sudah mengakui kebohongan yang dilakukannya dengan maksud karena takut dimarahi bapaknya telah menghilangkan handphone yang dibelikan dengan cara mencicil," ungkap Sukadi.
Sukadi juga menyampaikan, dalam peristiwa tersebut MUB tidak diamankan karena statusnya masih saksi dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman."Masih dilakukan pendalaman. Artinya dicari unsurnya apakah masuk tindak pidana atau bukan," ujar Sukadi. ( KAD)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!