news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tangani WNA Berpose Bugil di Pohon Sakral, Kemenkumham Bali Bentuk Tim Khusus

Konten Media Partner
5 Mei 2022 8:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk - IST
zoom-in-whitePerbesar
Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Untuk menangani kasus bule yang berpose bugil di pohon sakral di Tabanan, Bali, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) membentuk tim khusus. Tim itu telah berkoordinasi dengan Polres Tabanan.
ADVERTISEMENT
“Tim terdiri dari Kanwil Kemenkumham Bali dan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar,” kata Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk dalam pernyataannya.
Tim itu pun telah langsung mencari data dan informasi di lapangan, antara lain dengan mendatangi alamat tempat tinggal WNA yang melakukan aksi itu. “Namun yang bersangkutan tidak ada di tempat alias tempat tinggalnya sudah kosong dan laporan terakhir dari Tim informasinya bahwa WNA tersebut dalam perjalanan ke Polres Tabanan untuk menyerahkan diri,” katanya pada Rabu (3/4) malam.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang WNA perempuan melakukan aksi bugil di pohon kayu putih berusia ratusan tahun yang terletak di belakang Pura Babakan, Desa Adat Bayan, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Aksi ini kemudian viral di media sosial dan mendapat tanggapan dari kepolisian dan kemenkumham Bali.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun meminta pihak imigrasi untuk mendeportasi dan mencekal bila terbukti adanya perbuatan itu.
"Kalau itu benar, saya sudah berkoordinasi dengan Kadis Pariwisata Kabupaten Tabanan dan imigrasi. Kalau memang bisa dideportasi, dideportasi saja. Bahkan dicekal tidak boleh lagi ke Bali itu," kata Pemayun saat dihubungi.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan, Bali, serta berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengetahui peristiwa sebenarnya.
(kanalbali/KAD/RFH)