Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Tari Sanghyang, Tradisi Sakral yang Dibangkitkan Kembali di Karangasem, Bali
21 Januari 2022 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
"Tarian ini sudah memperoleh pengakuan dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda. Jadi kami ingin menghidupkannya kembali," kata Kepala Dinas Pariwisata Karangasem Wayan Astika di sela acara Pagelaran Seni Tari SangHyang, Rabu (19/1/2022) malam.
Dari pendataan yang dilakukan, sedikitnya ada 18 jenis tari Sanghyang yang pernah hidup dalam masyarakat. Namun baru 8 tarian saja yang berhasil direkontruksi dan ditampilkan kembali. "Kita harapkan, selain aspek pelestarian, nantinya memberi manfaat sebagai daya tari Karangasem," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara Bendesa Adat Desa Duda Komang Sujana menyatakan, pagelaran ini dimaksudkan untuk menciptakan regenerasi penari Sanghyang. "Warisan leluhur ini harus diketahui dan tetap dilestarikan oleh generasi muda," ujarnya.
Secara ritual, kata dia, tarian ini biasanya dipentaskan saat Usaba Dalem menjelang Nyepi dimana biasanya cuaca agak panas. "Kalau pementasan sekarang memang agak susah karena cuaca mendung sehingga Nadi (sisi magis-red) kurang muncul," katanya.
Terkait regenerasi, menurut dia, bukanlah hal yang cukup mudah karena penari Sanghyang generasi yang lebih baru harus memiliki hubungan darah dengan penari dari generasi sebelumnya. (Kanalbali/ADE)