Konten Media Partner

Tarian Khas Desa Taro di Bali Jadi Ide Koleksi Perhiasan Perak Tulola

30 Oktober 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Happy Salma dan Sri Luce Rusna, Founder sekaligus Creative Conceptor dari Tulola, menunjukkan koleksi terbaru yang terinspirasi dari Tarian Khas Desa Taro, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Happy Salma dan Sri Luce Rusna, Founder sekaligus Creative Conceptor dari Tulola, menunjukkan koleksi terbaru yang terinspirasi dari Tarian Khas Desa Taro, Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com- Brand perhiasan dari Bali Tulola mengangkat tarian khas Desa Taro di Gianyar, Bali menjadi ide untuk koleksi terbarunya. Karya ini merupakan kolaborasi dari desainer Tulola dengan perajin perak dari Desa itu.
ADVERTISEMENT
Koleksi itu diluncurkan di Andaz, Sanur pada Rabu (30/10/2024).
Adapun tarian yang menginspirasi adalah tarian Nar-Nir yang diciptakan alm I Camil. “Itu adalah tari pergaulan remaja dan penarinya menggunakan kipas,” kata perajin perak dari Taro Made Suarma.
Setelah berdiskusi dengan Happy Salma dan Sri Luce Rusna, Founder sekaligus Creative Conceptor dari Tulola, desainnya kemudian dipadukan dengan kekayaan flora di sekitar desa Taro yang banyak ditumbuhi berbagai jenis bunga dan tumbuhan.
Koleksi "The Dancer" dari Tulola - IST
Dari desain yang sudah ada, dia kemudian mengerjakannya menjadi tiga bentuk perhiasan perak selama dua minggu lamanya. Yakni, bros kipas, bros ukiran dan sumpel bunga.
Happy Salma mengungkapkan, adanya kolaborasi itu adalah karena dukungan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) karena Desa Taro adalah binaan dari program CSR Mitra Bakti BCA.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan koleksi yang diluncurkan bertema “The Dancer” yang terinspirasi dari kekayaan budaya Nusantara, khususnya seni tari.
“Bagi kami, tarian bukan sekedar sebuah Gerakan yang indah, tapi adalah sarana meditasi dan doa mulai dari ritual panen hingga perayaan hajatan. Tarian membangkitkan jiwa dalam diri manusia,” jelas Happy.
Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA menyatakan, mereka ingin berkolaborasi untuk mengangkat brand-brand nasional agar diterima secara lebih luas.
“Sekaligus melestarikan seni budaya Nusantara. Kami percaya bahwa pelaku industri fesyen lokal memiliki potensi besar dalam meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap identitas budaya Nusantara,”ungkapnya.
Dia mengungkapkan, dari 33 juta nasabah BCA, sekitar separonya adalah dari kalangan anak muda yang trend perilakunya memiliki kepedulian terhadap produk lokal dan ramha lingkungan.
ADVERTISEMENT
BCA sendiri akan mensupport pemasaran dengan memberikan cicilan tanpa bunga untuk nasabah di Jakarta. (kanalbali/RLS)