Teater Kini Berseri Bakal Buka Festival Seni Modern 'Bali Jani 2019'

Konten Media Partner
22 Oktober 2019 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan Teater Kini Berseri (dok. Denpasar Kreatif)
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Teater Kini Berseri (dok. Denpasar Kreatif)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali - Sebuah festival seni kontemporer yang menyasar kaum milenial bakal digelar di Denpasar, Bali. Tak tanggung-tanggung, festival 'Bali Jani' itu akan dibuka dengan penampilan komedi satire oleh Teater Kini Berseri (TKB).
ADVERTISEMENT
"Judulnya 'Babad Gumatat Gumitit, " kata Ketua TKB I Putu Gede Indra Parusha, Senin (22/1). Kisahnya adalah tentang serangga-serangga dan mahluk kecil lainnya yang mengumpulkan 6 mustika (pusaka-red) dari enam tempat. Yakni, hutan, danau, laut, gunung, langit dan udara.
Indra menjamin, penampilan mereka pada Sabtu (26/10) malam di Taman Budaya itu akan tetap mempertahankan ciri yang lucu dan sarat kritik meski acara itu digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali. "Kami juga berkolaborasi dengan Marching band Universitas Udayana dan jurusan musik ISI Denpasar," jelasnya.
Festival Seni Bali Jani sendiri akan digelar pada 26 Oktober sampai 8 November 2019. “Selain sebagai ruang edukasi, diharapkan akan menjadi ladang pembibitan bagi anak-anak muda Bali untuk tumbuh berkembang sebagai kreator-kreator hebat di bidang seni kontemporer dan modern,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Adnyana.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Wayan Adnyana (kanalbali/KR13)
Adnyana berujar, pada gelaran Festival Seni Bali Jani tidak membatasi usia, sehingga siapapun bisa terlibat aktif di dalamnya. “Bali Jani itu tidak membatasi ruang dari segi usia. Anak-anak, remaja hingga dewasa hingga yang sudah mapan bisa terlibat, dengan harapan bisa menjadi perbincangan hingga ditingkat nasional,” katanya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan ajang Pesta Kesenian Bali (PKB), yang merupakan ajang pemanggungan kesenian tradisional, klasik dan seni rakyat, menurut Adnyana, acara yang menelan dana Rp 3 Miliar itu, memusatkan perhatian pada seni-seni kekinian yang memang dekat dengan realita kehidupan yang sedang dialami Generasi Millenial.
Secara keseluruhan , Festival mengusung tema HULU-TEBEN, Dialektikal Lokal- Global. Bentuk kegiatan berupa, Pawimba (lomba), Aguron-guron (workshop), Adilango (pergelaran), Kandarupa (pameran), Tenten (pasar malam seni) dan Timbang Rasa (sarasehan). Dari 6 jenis kegiatan tersebut, Adnyana bertekad untuk mensukseskan Festival Seni Bali Jani yang baru pertama digelar. (kanalbali/KR13)