news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tradisi Gangsing Desa Gobleg Tebar Pesona di Pesta Kesenian Bali

Konten Media Partner
26 Juni 2022 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekeha Gangsing Kayu Sambuk dari Desa Gobleg itu tampil di Lapangan Timur Bajra Sandi Renon, Denpasar, pada Sabtu, (25/6) serangkaian Pesta Kesenian Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Sekeha Gangsing Kayu Sambuk dari Desa Gobleg itu tampil di Lapangan Timur Bajra Sandi Renon, Denpasar, pada Sabtu, (25/6) serangkaian Pesta Kesenian Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Untuk memeriahkan agenda Jantra Tradisi Bali yang dirangkaikan dengan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV, Kabupaten Buleleng unjuk kebolehan menampilkan Murtirupa (demonstrasi) permainan tradisional.
ADVERTISEMENT
Adapun yang ditampilkan adalah Sekeha Gangsing Kayu Sambuk dari Desa Gobleg, Buleleng itu berlangsung di Lapangan Timur Bajra Sandi Renon, Denpasar, pada Sabtu, (25/6).
Para pemainnya mengadu ketrampilan membawa gangsing yang berputar di telapak tangan. Sejenak kemudian, mereka lalu saling mengoper satu sama lain. Puncaknya adalah adu“Gebug” dimana mereka saling membenturkan gasingnya yang sedang berputar di arena.
Ditemui di sela-sela Murtirupa, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Ni Luh Made Enny Widhiyati Kepala Bidang Destinasi Pariwisata mengatakan, tradisi ini merupakan suatu wisata minat khusus yang bertujuan untuk melestarikan budaya Bali khususnya di Kabupaten Buleleng.
“Harapannya nanti olahraga tradisional megangsing ini menjadi salah satu upaya menarik minat para wisatawan yang berkunjung ke Buleleng,” tandasnya.
Sekeha Gangsing Kayu Sambuk dari Desa Gobleg itu tampil di Lapangan Timur Bajra Sandi Renon, Denpasar, pada Sabtu, (25/6) serangkaian Pesta Kesenian Bali - IST
Di tempat yang sama, Perbekel Gobleg I Made Sukarsa menyebutkan olahraga tradisional ini, dulunya dilakukan secara spontan, seiring waktu olahraga tradisional ini terus dikembangkan serta menjadi sebuah kegiatan yang ditampilkan pada event-event bergengsi sehingga menjadi daya tarik wisata.
ADVERTISEMENT
“Kita memiliki komunitas disetiap kelompok masyarakat yang pada kali ini diwakilkan oleh sekeha Kayu Sambuk,”ucap Sukarsa.
Atraksi megangsing tersebut disambut antusias oleh pengunjung, salah satunya Sridani Dewi Mahayani yang menyampaikan kebanggannya dan rasa senang karena dapat melihat kembali permainan tradisional ini yang biasanya ia lakukan pada saat kecil dulu, dan harapannya semoga permainan tradisional ini tetap dilestarikan dengan melibatkan partisipasi generasi muda.
“Kalau diberikan kesempatan untuk mencoba tentunya saya ingin mencoba untuk mengingatkan memory pada masa kecil dulu, kelihatannya mudah untuk memainkannya tapi ketika dicoba pasti tidak semudah dibayangkan, perlu beberapa kali kesempatan agar bisa memainkannya,”tegasnya.
Permainan gasing merupakan permainan tradisional yang ditekuni oleh beberapa wilayah atau desa tertentu yang berada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, yang sampai saat ini berkembang secara turun temurun beberapa desa yang masih tetap mempertahankan permainan tradisional ini adalah Desa Gobleg, Desa Munduk, Desa Gesing, Desa Umajero, dan berkembang ke Desa Bengkel, Desa Banyuatis, Desa Kayu Putih, dan Desa Pedawa. (kanalbali/RLS/RFH)
ADVERTISEMENT