Konten Media Partner

Puluhan Tahun Hilang, Siat Yeh Kembali Digelar di Banjar Teba

18 Maret 2018 14:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan Tahun Hilang, Siat Yeh Kembali Digelar di Banjar Teba
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Setelah sekian lama hilang alias tak dimainkan, tradisi Siat Yeh kembali digelar di tahun 2018 ini di Catus Pata-Banjar Teba, Jimbaran-Badung. Minggu, 18 Maret 2018.
ADVERTISEMENT
Siat Yeh atau Perang Air ini digagas oleh IGKG Yusa Arsana Putra, SH, dia mengatakan acara tersebut merupakan sebuah upacara yang disebut dengan Penglukatan Agung yang dilakukan sehari setelah perayaan Catur Barata Penyepian.
"Jika dilihat dari sejarah, ini dilakukan sore saat nyepi, namun pada kenyataannya nyepi tidak boleh keluar maka diputuskanlah untuk menggelar acara sehati setelah nyepi atau ngembak geni," ucapnya disela-sela acara.
Siat Yeh diawali dengan mendak tirta (menjemput air suci) ke pantai yang berada di sebelah timur dan barat dari desa Jimbaran. "Proses ini dilakukan sebagai wujud untuk memohon air suci untuk bahan pengelukatan (pembersihan),"paparnya.
Puluhan Tahun Hilang, Siat Yeh Kembali Digelar di Banjar Teba (1)
zoom-in-whitePerbesar
A. A. Bagus Cahya Dwijanata, selaku ketua panitia dari acara itu menjelaskan bahwa tradisi Siat Yeh itu dilangsungkan ditengah-tengah pertemuan kedua sumber air pantai yang menjurus pada Banjar Teba, Jimbaran.
ADVERTISEMENT
Lalu, pertemuan keduanya itu akan disambut dengan tarian rejang oleh ibu PKK dilanjutkan dengan menyatukan ke dua tirta itu serta diikuti riuh-riak peserta sebagai tanda Siat Yeh telah dimulai. "Sebagian besar pesertanya berasal dari para sekeha teruna teruni banjar," katanya.
Dia juga menambahkan, dibangkitkannya tradisi itu dengan harapan generasi saat ini mengetahui tentang keberadaan tradisi yang lama tertidur dan bisa dilakukam secara berkelanjutan. "Tujuannya satu, para generasi mudaau mempertahankan tradisi ini dan dilangsungkan secara berkelanjutan," tutupnya. (Kanalbali/GAN)