Turis Asing Masuk Bali Setelah 'Open Border' Tetap Wajib Isolasi 5 Hari

Konten Media Partner
18 Juni 2021 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi : Kedatangan turis asing di Bandara Ngurah Rai, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Kedatangan turis asing di Bandara Ngurah Rai, Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, untuk mempersiapkan Bali Open Border (BPO) yang rencananya akan dibuka Juli mendatang, pihaknya telah menetapkan beberapa rumusan standar pencegahan penularan COVID-19 dari warga asing yang datang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Misalnya, kata dia, saat diwawancarai Jumat (18/06/21), setiap kedatangan akan dilakukan pemeriksaan hasil tes PCR dalam kurun waktu 1x24 jam. "Lalu sampai di sini (Indonesia) diperiksa lagi," katanya.
Setiap warga yang datang dari luar negeri akan menjalani isolasi terlebih dahulu selama lima hari. Setelah selesai pada hari kelima akan dilakukan pemeriksaan rapid antigen kembali.
"Nanti akan dievaluasi lagi, jika bebas setelah bebas baru boleh keluar," ungkapnya.
Sementara itu, di Bali, kata Dante para wisatawan yang datang diarahkan untuk berlibur di kawasan zona hijau. "Sementara kita konsentrasi di tiga zona, Ubud Sanur dan Nusa Dua," tambhanya.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono - WIB
Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Putu Astawa mengungkap, jika rencana Open Border pada bulan Juli mendatang benar-benar dilaksanakan, pihaknya menargetkan pada akhir tahun 2021, industri pariwisata Bali akan mulai menggeliat.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, kata dia Bali telah siap dengan dibukanya penerbangan internasional (open border). Selain itu telah berupaya berupaya merumuskan berbagai kebijakan dan strategi pemulihan pariwisata Bali. "Ada tiga yang harus diperhatikan yakni trust, trial dan travel," ujarnya.
Dalam strategi membuktikan bahwa Bali telah aman, lanjutnya, dapat dilihat dari kepatuhan masyarakat dalam menegakan protokol kesehatan, serta kesiapan para pelaku wisata dalam pemberlakuan SOP clean, health, safety, environment (CHSE). Selain itu juga proses vaksinasi.
"Selain itu target vaksin juli 70 persen lebih, Alhamdulillah sekarang semua kariawan pariwisata sudah disuntik vaksin," tambahnya.
Meski begitu, keputusan open border berada di tangan pemerintah pusat. "Untuk mengumumkan itu (open border) kewenangan pusat, kalau dinas pariwista meyiapkan save travel, jadi wisatawan datang ke Bali aman pulang juga aman," tambahnya. (Kanalbali/WIB)
ADVERTISEMENT