Ubud Writer & Readers Festival Hadirkan 180 Penulis dari 30 Negara

Konten Media Partner
15 Oktober 2019 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Press Conference Ubud Writer & Reader Festival (kiri-kanan) : Ketut Suardana (Ketua Yayasan Mudra Saraswati), Kadek Purnami (GM UWRF), IGA Darma Putra (penulis), Debby Loekito (penulis) dan Wayan Juniartha (Director Program) - kanalbali/KR14
zoom-in-whitePerbesar
Press Conference Ubud Writer & Reader Festival (kiri-kanan) : Ketut Suardana (Ketua Yayasan Mudra Saraswati), Kadek Purnami (GM UWRF), IGA Darma Putra (penulis), Debby Loekito (penulis) dan Wayan Juniartha (Director Program) - kanalbali/KR14
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali - Untuk ke-16 kalinya event Ubud Writer & Reader Festival (UWRF) akan kembali digelar pada 23-27 Oktober 2019. Tahun ini, UWRF mengangkat ajaran leluhur dan kearifan lokal Bali 'Karma'.
ADVERTISEMENT
Dalam jumpa pers yang dilaksanakan di Kubu Kopi Jl Hayam Wuruk, Selasa (15/10), Ketua yayasan Mudra Swari Saraswati Ketut Suardana, menyatakan karma merupakan usaha mencapai proses harmonis dengan semesta untuk mencapai moksa.
"Ini merupakan upaya menggali kearifan budaya Bali yag dihadapkan dengan dinamika global dimana kita harus eksis di dalamnya," sebutnya yang menjadi inisiator event ini.
I Wayan Juniarta, manajer program, menyatakan, sesuai tujuan awalnya, UWRF berusaha untuk memberikan ruang bagi penulis lokal di seluruh Indonesia untuk tampil di kancah internasional.
"Secara tidak langsung, UWRF menjadikan mereka tokoh yang terkenal dan diharapkan mampu menghidupkan literasi di daerahnya," ujarnya.
Konferensi Pers ini juga turut menghadirkan penulis muda asal Bangli, IGA Darma Putra serta penulis buku anak dan remaja, Debby Lukito Goeryadi.
ADVERTISEMENT
GA Darma putra dalam salah satu program diskusi UWRF 2019 akan membahas mengenai spiritualitas di Bali dalam ranah sastra. Salah-satunya mengeai ajaran karma. " Saya melihat karma itu berarti tubuh karena tanpa adanya tubuh kita tidak akan bisa berkarma, dan berproses dalam kehidupan" ujarnya.
Debby Lukito Goeryadi (kanalbali/KR14)
Sementara Debby Lukito Goeryadi, akan banyak menampilkan karyanya berupa buku cerita anak yang selama ini banyak digunakan untuk bertinteraksi dengan anak-anak yang terpinggirkan. Misalnya, anak-anak dalam penjara, pemulung atau mereka yang mengalami Thalasemia.
"Mereka berbeda karakternya, tapi sama-sama senang pada dongeng sehingga bisa menjadi pintu berbagi semangat dan kebahagiaan," tegasnya.
General manager, Kadek Purnami mengemukakan UWRF 2019 akan menghadirkan lebih dari 180 pembicara dari 30 negara. "Hampir 170 program yang tersebar di 40 tempat di Ubud seperti di Taman baca, Indus restoran, Blanco museum.
ADVERTISEMENT
Selain itu berbagai acara menarik diantaranya workshop kepenulisan, worksop jurnalistik, book launch, serta children & youth program, sebuah program untuk anak-anak dan lingkungan. Ada juga pementasan musik, pemutran film, piknik puisi, spesial event, art & exhibition dan culture workshop akan dilaksanakan. (kanalbali/KR14)