Konten Media Partner

Unik, Pohon Natal di Denpasar Ini Pakai Hiasan Batok Kelapa Bermasker

19 Desember 2022 17:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pohon natal berhias batok kelapa yang bermasker di Denpasar - LSU
zoom-in-whitePerbesar
Pohon natal berhias batok kelapa yang bermasker di Denpasar - LSU
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat Maranatha Denpasar atau lebih dikenal GPIB Maranatha Denpasar memanfaatkan batok kelapa dan barang bekas untuk membuat pohon natal. Selain ramah lingkungan, pohon natal mampu menghemat biaya produksi.
ADVERTISEMENT
"Dari anggaran Rp8 juta, pohon natal ini hanya menghabiskan biaya Rp300 ribu saja," kata pembuatan pohon natal di GPIB Maranatha Denpasar, Todi WD, Senin, (19/12/2022).
Menurut penuturannya, pohon natal dengan tinggi 4 meter itu dibuat menggunakan daun bekas dari dua pohon natal yang sudah tidak digunakan lagi. Sisi luar pohon natal dikelilingi batok kelapa yang dipasangkan masker.
Adapun masker yang digunakan merupakan masker baru yang jumlahnya sama dengan jumlah batok kelapa, yakni 70 buah.
Pohon natal berhias batok kelapa yang bermasker di Denpasar - LSU
"Konsepnya saya ingin menunjukan bahwa sekarang masih COVID-19, meski sudah dibebaskan untuk tidak pakai masker. Tapi harus tetap pakai masker untuk jaga kesehatan," tuturnya
Todi sendiri sudah berpengalaman selama 20 tahun dalam pembuatan pohon natal. Ide membuat konsep pohon natal yang unik lahir dari keresahan dengan lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
"Dulu saya pernah membuat pohon natal dari kemasan air mineral, idenya lahir karena terlalu banyak sampah yang dihasilkan setiap habis acara gereja. Kemudian saya juga pernah membuat pohon natal dari kotak nasi bekas juga," kata dia.
Ia menjelaskan, pohon natal memberi makna Umat Kristen sedang merayakan Hari Raya Natal. Sehingga, pohon natal yang ia buat selama lima hari itu ditampilkan di depan gereja untuk menunjukan kepada orang-orang yang melintas bahwa Umat sedang berbahagia dengan adanya perayaan.
"Masyarakat yang lewat di depan gereja juga bisa menikmati indahnya pohon natal. Pohon ini dipajang hingga Januari mendatang," tuturnya. (Kanalbali/LSU)