news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Uniknya Tari Baris Jangkang Pelilit yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Konten Media Partner
11 November 2019 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uniknya Tari Baris Jangkang Pelilit yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG. Kanalbali - Tarian khas dari Nusa Penida, Klungkung, yakni tari Baris Jangkang Pelilit masuk menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Klungkung Nengah Sudiarta mengatakan, tari merupakan salah satu tari sakral yang ada di Dusun Pelilit, Desa Pejukutan Nusa Penida. Tari ini dilengkapi senjata tombak dengan gerakan khusus.
Selain tariannya, perangkat gamelan untuk mengiringi tari Baris Jangkang Pelilit ini juga disakralkan. Salah satu perangkat gamelan yang terbilang sakral adalah kempur. Yakni, tempat makanan babi yang bahannya berasal dari Perunggu.
Jika benda ini dipukul-pukul konon mengeluarkan suara yang mampu membuat musuh lari. Begitu kempur dipukul, musuh yang mendengar akan lari karena melihat padang ilalang seperti ujung tombak dan keris.
Tari ini dipentaskan untuk mengiringi prosesi upacara tertentu, yang dipentaskan di tempat-tempat pelaksanaan upacara. Selain dipentaskan di pura (tempat suci), Pementasan juga diadakan di lingkungan rumah tangga biasanya dipentaskan untuk naur sesangi (membayar kaul).
Kostum penari terdiri hiasan kepala berupa udeng, Baju Putih lengan panjang, kain berupa saput (dengan kain khas Nusa Penida yang dikenal dengan kain Cepuk), kain Kamen berwarna Putih, Celana panjang berwarna putih, dan kain Selendang.
ADVERTISEMENT
Adapun sarana yang dipakai dalam tarian ini berupa tombak yang ujungnya diisi daun ilalang yang menggambarkan sosok prajurit tangguh yang gagah berani dalam menghadapi musuh. Pada saat terjadinya penyerangan pada zaman dahulu di Desa Pelilit. Tarian Jangkang ditarikan oleh 9 orang sesuai arah mata angin.
Karakteristik Tari Baris Jangkang antara lain, mempunyai gerakan sederhana, rias sederhana, makna dan nilai sebagai kepahlawanan. Iringan yang mengiringi Tarian Baris Jangkang selain Kempur, antara lauin, 2 buah kendang, 1 buah petuk, dan cenceng kecil 1 buah, perangkat tersebut disebut Gamelan Batel.
Sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Klungkung Nengah Sudiarta mewakili Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menerima Penghargaan mengenai ditetapkannya Tari Baris Jangkang sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang diserahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy pada acara Pekan Kebudayaan Nasional pada 8 Oktober 2019 bertempat di Istora Senayan Gelora Bung Karno Jakarta.
ADVERTISEMENT
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Senin (11/11) menyampaikan tari baris jangkang khas Nusa Penida ini juga menyandang status sebagai tari sakral. " Jadi pementasan tetap tidak boleh sembarangan, dan hanya pada saat ada wali atau pelaksanaan upacara saja, misalkan pada Festival Nusa Penida pada saat menghaturkan pekelem dan kegiatan lainnya,” ujar Bupati Suwirta. (Kanalbali/KR7)