Konten Media Partner

Usai Dihempas Pandemi, Pemilik Hotel di Bali Ini Kembangkan Hipnoterapi

3 Januari 2025 10:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lan Ananda saat melakukan praktek hipnoterapi untuk membangkitkan motivasi _ IST
zoom-in-whitePerbesar
Lan Ananda saat melakukan praktek hipnoterapi untuk membangkitkan motivasi _ IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Istilah hipnoterapi kini makin populer di Bali. Metode pengobatan alternatif ini seolah menjadi jawaban untuk mengatasi tekanan mental yang membuat seseorang mengalami stress dan depresi.
ADVERTISEMENT
Apalagi di tengah kondisi pariwisata Bali yang belum stabil setelah sempat ambruk diterpa COVID-19.
AA Ngurah Lan Ananda menjadi figur yang menarik perhatian. Ia yang semula dikenal sebagai pengusaha pariwisata dan tokoh olahraga melalui cabang bela diri Tae Kwon Do itu muncul sebagai seorang Grand Master Hipnoterapi dan membuka layanan sense hypno.
Penampilan pria yang akrap disapa Gung Lan itu pun berubah drastis. Kini kumis tebal dan brewokan menghiasi wajahnya serasi dengan rambut panjang yang kadang digelungnya. Nada bicaranya menjadi lebih persuasif dan mengayomi serta jauh dari kesan konfrontatif.
“Usia memang tak bisa dilawan, kita menjadi lebih bijak melihat keadaan,” katanya saat ditemui Kamis (2/1/2024).
Lan Ananda saat melakukan hipnoterapi pada salah-satu pasiennya - IST
Dia yang kini menginjak umur 54 tahun itu menyebut, hipnoterapi telah menyelamatkan hidupnya saat terpuruk oleh COVID-19. Dari kondisi sebagai pengusaha pariwisata yang sukses dan terus mengembangkan investasinya, tiba-tiba dia harus rela melepas aset dan kehilangan semua karyawannya.
ADVERTISEMENT
Lebih buruk lagi ketika hampir seluruh keluarga terkena virus itu. “Jangankan untuk berobat, untuk makan saja masih kurang,” katanya.
Dari situ dia mulai menggunakan hipnoterapi untuk memperkuat mental dirinya dan keluarganya dengan menggunakan metode self healing dan memperkuat motivasi diri sehingga tetap tegar menghadapi situasi.
“Kalau ditelusur ke belakang, sebenarnya aku sudah belajar hipnoterapi cukup lama meski dengan istilah yang berbeda,” ujarnya.
Sejak masih belia dia sudah menekuni olahraga bela diri dimana di dalamnya terdapat tempaan untuk selalu memperkuat mental, kepercayaan diri dan motivasi untuk bangkit dari kondisi terburuk. Tempaan itu bahkan bisa menghasilkan kekuatan istimewa yang sering disebut sebagai tenaga dalam.
“Sebenarnya itu juga adalah metode hipnoterapi agar alam bawah sadar kita selalu berada dalam situasi seperti itu,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengutip teori yang menyebut, 90 persen perilaku manusia sebenarnya dikendalikan oleh situasi alam bawah sadarnya dibanding kesadarannya.
Kondisi alam bawah sadar pula, kata dia, yang mengarahkan seseorang untuk menyembuhkan dirinya sendiri dengan memerintahkan otak dan perasaannya untuk berada dalam kondisi yang positif.
Penampilan sehari-hari Lan Ananda - IST
“Kuncinya ada tiga, yaitu bisa mengakui kenyataan, bisa menerima dan tetap bersyukur dengan kondisi yang dihadapi atau telah dilakoni,” tegasnya.
Ini bukan hal yang mudah. Sampah memori itu kadang tersimpan di alam bawah sadar menumpuk sejak seseorang masih dalam kandungan.
“Bahkan kalau orang Bali umumnya percaya, dia adalah titisan dari orang sebelumnya dan membawa kenangan dari orang yang menitis itu,” sebutnya.
Berbagai pengalaman buruk di masa lalu yang salah kelola, menurutnya, berpotensi menjadi jadi gangguan kesehatan mental seperti phobia, ocd, kecemasan, panik sampai gerd, dan berbagai penyakit psikosomatis lainnya.
ADVERTISEMENT
Fungsi dari hipnoterapi, kata dia, adalah membangkitkan kemampuan seseorang untuk melalukan mind clearing dengan mengenali memori itu, memaafkannya dan mengiklaskannya sebagai kisah hidup yang harus dilepaskan.
Lalu, orang itu bisa melalukan mind empowering sehingga menjadi ‘manusia baru’ yang lebih terbuka dan obyektif melihat kenyataan.
Keberadaan seorang hipnoterapis adalah sebagai pendamping untuk menuntun mereka mencapai hal itu dengan memanfaatkan tehnik-tehnik psikologi yang bisa dipelajari.
Lan melihat, kondisi mental masyarakat sebenarnya sangat membutuhkan peran hipnoterapis. Perubahan pola hidup ke era digital memberi tantangan tersendiri karena perbedaan antara dunia maya dengan dunia nyata yang begitu berbeda.
Tak heran bila penyakit kecanduan gadget semakin merebak diikuti berbagai penyimpangan mental serta perilaku. “Sebenarnya itu bentuk pelarian diri dari masalalu dan masa kini yang tak bisa dihadapi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Tentunya, masyarakat pun tak boleh sembarangan saat mengakses layanan. Seperti dirinya, untuk mendapatkan lisensi hipnoterapis harus melewati sertifikasi resmi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sedang izin praktek diberikan oleh Kementerian Kesehatan. Ia pun tergabung dalam organisasi resmi Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) dan kini menjadi Ketua Wilayah Bali. ( kanalbali/RFH)