Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Vaksinasi Disabilitas di Bali Sudah Capai 94 Persen
23 September 2021 12:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
BADUNG- Pemberian vaksinasi Covid-19 dosis satu untuk penyandang disabilitas di Bali sudah mencapai 94 Persen. Pencapaian yang sama terjadi di enam provinsi, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Saat ini sedang berjalan dosis dua vaksinasi untuk membentuk herd imunity penyandang disabilitas terus digalakkan oleh Pemerintah Pusat," kata Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial Angkie Yudistia usai mengisi acara dengan tema"Pemberdayaan Tenaga Pendamping Untuk Kemajuan Pemuda Berkebutuhan Khusus," yang digelar Kemenpora RI, di Nusa Dua, Bali, Kamis (23/9).
Ia mengatakan, untuk program vaksinasi bagi penyandang disabilitas adalah vaksinasi dari hibah Raja Uni Emirat Arab yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo sebanyak 450 ribu dosis jenis sinovac.
"Bapak Presiden mendapatkan vaksinasi hibah dari Raja Uni Emirat Arab dengan vaksinasi jenis sinovac sebanyak 450 ribu dosis. Dan target sasaran kita (penyandang disabilitas) 225 ribu untuk enam provinsi," ujarnya.
Sementara, untuk penyandang disabilitas di luar enam daerah itu bisa mendapatkan di puskesmas atau di pelayanan kesehatan lainnya setiap daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk target adalah 225 ribu penyadang disabiltas sudah diberikan vaksinasi dosis lengkap dan saat ini sudah berjalan.
"Untuk vaksinasi hibah ini, target itu 450 ribu dosis. Artinya 225 ribu penyandang disabilitas, dan targetnya kami dosis satu sudah 94 persen. Saat ini sudah mendekati target dan sudah berjalan dosis dua," ujarnya.
Kemudian, untuk total penyadang disabilitas di seluruh Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI di Tahun 2018 ada sebanyak 38 juta jiwa.
"Tapi, vaksinasi ini memang lebih banyak usia produktif untuk 18 tahun ke atas. Dan, untuk anak-anak sekolah luar biasa dimulai 12 tahun ke atas sedang dimulai dilakukan di sekolah masing-masing. Jadi, sebenarnya masih banyak yang belum mendapatkan vaksinasi tapi sedang akan terus kita lakukan," ujar Angkie. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT