Konten Media Partner

Viral Warga Diusir dari Pantai Depan Hotel di Sanur, Dispar Denpasar Segera Cek

24 Maret 2021 14:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Screeenshot unggahan di instagram - IST -
zoom-in-whitePerbesar
Screeenshot unggahan di instagram - IST -
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Sebuah video yang diunggah oleh seorang warga menjadi viral di media sosial. Pasalnya, warga tersebut dengan tersedu-sedu menceritakan dirinya diusir saat duduk di pantai kawasan Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (24/3).
ADVERTISEMENT
Dalam unggahannya, perempuan yang diketahui bernama Mirah Sughandi bercerita dan mengeluh karena diusir sekuriti sebuah hotel saat duduk di pantai.
Pihaknya kaget karena diusir dan mempertanyakan hal tersebut. Karena, menurutnya pantai adalah ruang publik bukan ruang pribadi."Pantai ini kan milik publik. Ini pantai luas banget. Aku baru tahu kalo hotel bisa punya pantai. Aku masih syok dan kenapa aku diusir," kata Mirah dikutip dari akun instagram yang viral.
Kemudian, saat dihubungi Mirah menerangkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa (23/3) kemarin sore. Pihaknya, merasa kesal dan berharap peristiwa itu tidak terjadi lagi. "Semoga hal ini tak terjadi lagi," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (24/3).
screenshot di instagram - IST
Dihubungi terpisah, Dezire Mulyani selaku Kepala Dinas Pariwisata Denpasar menyampaikan, bahwa untuk di wilayah Denpasar tidak ada private beach. "Tidak ada, di situ milik balai wilayah sungai dari Pemerintah Pusat," kata Mulyani.
ADVERTISEMENT
"Seharusnya tidak bisa terjadi seperti itu. Mungkin, kami akan mendekati hotelnya apa benar kejadian seperti itu. Itu pantai milik umum bukan milik hotel. Itu sudah jelas hal seperti itu tidak boleh seharusnya terjadi seperti itu," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, untuk selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan PHRI dan masyarakat setempat untuk mengetahui siapa yang menangani di tempat tersebut. "Iya saya chek dulu, siapa yang menegur. Itu apa benar apa tidak. Ini kan viral. Tapi saya tidak langsung mengiyakan ataupun mentidakkan karena saya dapat laporan dari staff saja. Dan katanya terjadi seperti itu," ujar Mulyani. (kanalbali/KAD/ACH)