Warga di Objek Wisata Uluwatu, Bali, Harapkan Bantuan untuk Pakan Monyet

Monyet di objek wisata Uluwatu, Bali - dok DTW Uluwatu

DENPASAR- Pakan monyet di Daya Tarik Wisata (DTW) Uluwatu Bali mencapai Rp 2 juta per hari.

Kondisi ini dirasa sulit oleh pihak pengelola karena tidak ada kas yang masuk selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga Level 4 di wilayah Jawa dan Bali.

"kami tetap memberikan pakan setiap hari dengan layak, hanya saja variasinya dikurangi. Kalau pada kondisi normal ada empat jenis pakan seperti telur, buah, ketela, dan jagung. Sekarang cuma jagung dan ketela, telur kami kurangi," kata Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, Jumat, (27/8/2021).

Menurutnya, meski variasi pakan dikurangi, pihak pengelola tetap mengutamakan kualitas pakan yang dikonsumsi monyet agar tidak sampai merasa kelaparan.

"Yang penting monyet-monyet disini tidak kelaparan saja dulu, karena kondisi kas juga terus menipis untuk membeli pakan," jelasnya.

Ia menuturkan, pengurangan variasi pakan tidak akan berdampak kepada kesehatan monyet. Hanya saja hal yang ditakutkan, jika ada Umat Hindu yang bersembahyang ke Pura Uluwatu akan diganggu karena membawa sesajen lengkap dengan buah-buahannya.

Monyet di objek wisata Uluwatu, Bali - dok DTW Uluwatu

"Takutnya para monyet mengira itu pakan untuk mereka jadi masyarakat yang bersembahyang akan diganggu, tapi sejauh ini hal tersebut belum terjadi dan semoga tidak terjadi ya," tutur Made.

Adapun jumlah monyet di DTW Uluwatu yang berlokasi di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung ini mencapai 700 ekor.

Karena menipisnya anggaran untuk pakan monyet, Ia meminta bantuan kepada seluruh masyarakat dan stakeholder terkait agar membantu memberi pakan pada satwa, baik berupa umbi-umbian, buah, ataupun jenis pakan yang lain kecuali kacang-kacangan.

"Monyet disini sebagai daya tarik wisata itu sendiri, mari bersama-sama menjaga satwa ini," tambahnya. (kanalbali/LSU)