Warga Nusa Penida Demo Protes Pernyataan Anggota DPD RI Soal Kepercayaan Warga

Konten Media Partner
3 November 2020 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjuk rasa warga Nusa Penida di Klungkung, Bali - KR7
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa warga Nusa Penida di Klungkung, Bali - KR7
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG- Ratusan warga Nusa Penida yang tergabung dalam Komponen Masyarakat Nusa Penida, sudah tiba di Catus Pata Klungkung, Selasa (3/11). 
ADVERTISEMENT
Dengan diangkut sejumlah truk yang menjemput di pelabuhan  Tribuana dan Banjarbias Kusamba dan langsung diarahkan ke Lapangan Puputan Klungkung. 
Massa membawa ragam spanduk yang bertuliskan ungkapan kekecewaan, sekaligus kecaman terhadap sang senator. Mereka berteriak menuntut AWK (Arya Wedakarna) agar segera turun atau diturunkan sebagai anggota DPD RI. 
Diiringi Gong Baleganjur, Komponen Masyarakat Nusa Penida yang terdiri dari Pemuda Nusa Penida, unsur Desa Adat, Prajuru Pura hingga Pecalang, setelah menerima pengarahan polisi dan koordinator massa, langsung diarahkan menuju Monumen Puputan Klungkung, untuk menyampaikan aspirasinya dengan tertib.
"Kami akan sampaikan aspirasi dengan tertib. Pertama kami sampaikan mosi tak percaya kepada AWK. Kedua, polisikan AWK, dan ketiga tuntutan kami adalah segera turunkan AWK sebagai anggota DPD RI," kata koordinator aksi damai, Wayan Sukla. 
Lontaran AWK yang kerap menyentuh ranah keyakinan, yang dianggap arogan, kata Sukla, membuat masyarakat Nusa Penida sakit hati.
ADVERTISEMENT
Pihaknya meminta agar AWK fokus saja kepada tugasnya. Kurangi mencampuri urusan yang tidak perlu, yang terus memicu keributan di Nusa Penida, yang sesungguhnya sudah hidup damai dengan kearifan lokal Nusa Penida.
"Jangan sampai AWK menginjakan kaki atas kapasitas apapun di Nusa Penida. AWK telah menyakiti masyarakat Nusa Penida," tegasnya.
Kasus ini berawal dari beredarnya video yang menampilkan ceramah dari AWK. Dalam pernyataan itu AWK menyebut, sejumlah sejumlah sesembahan yang dipuja warga termasuk di Nusa Penida adalah bukan Dewata. Namun AWK sendiri telah membantah adanya pelecehan dan menyebut video yang beredar telah dipotong untuk sehingga menimbulkan salah pengertian. (kanalbali/KR7)