Warga Pulau Serangan Denpasar Akhiri Konflik dengan Bali Turtle Island Development

Konten Media Partner
4 Agustus 2018 3:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Pulau Serangan Denpasar Akhiri Konflik dengan Bali Turtle Island Development
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
WARGA dan pihak BTID menandatangani kesepakatan (kanalbali/KR)
DENPASAR, kanalbali.com -- Konflik antara warga Pulau Serangan Denpasar dengan pihak PT Bali Turtle Island Development (BTID) menunjukkan titik perdamaian. Ditutupnya akses jalan ke proyek itu yang mengganggu akses jalan nelayan ke pantai akhirnya akan dicarikan jalan .keluarnya
ADVERTISEMENT
Keputusan itu merupakan hasil pertemuan warga dengan PT BTID di Kantor Camat Denpasar Selatan, Jum'at , 3 Agustus 2018. Kegiatan yang dihadiri Asisten II Sekretaris Pemerintahan Daerah Kota Denpasar, Lurah Serangan, serta difasilitator oleh Anggota DPR RI Komisi IV AA Bagus Adhi Mahendra.
Awalnya pertemuan berjalan alot karena PT BTID dianggap mengekang akses masyarakat juga dianggap tidak mengakomodir kepentingan masyarakat setempat. "Kami minta perijinan PT BTID agar ditinjau ulang dan ini sudah kesepakatan paruman desa," kata Wayan Loka, tokoh Serangan.
Setelah menumpahkan uneg-unegnya yang didengar langsung PT BTID ada beberapa poin kesepatan yang bisa ditarik dari pertemuan itu antaranya, jalan menuju tempat ibadah tidak boleh ditutup, BTID akan membuat jalan memutar bagi warga dan segera dibentuk tim harmonisasi yang akan memfasilitator kedua belah pihak.
Warga Pulau Serangan Denpasar Akhiri Konflik dengan Bali Turtle Island Development (1)
zoom-in-whitePerbesar
AKSES jalan menuju BTID (kanalbali/KR9)
ADVERTISEMENT
Sementara itu, AA Bagus Adhi Mahendra Putra juga menambahkan, sebenarnya ada niatan baik PT BTID membangun pulau Serangan, namun dalam membangun perlu ada kesamaan sikap dan pikiran sehingga pembangunan nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pulau serangan.
"Begitu juga bagaimana mewujudkan adat budaya disana, karena Serangan identik dengan pulau yang religius dan memiliki keunika tersendiri," ungkapnya.
Jadi menurut Gus Adhi begitu biasa disapa dalam hal ini yang perlu ditekankan adanya komunikasi yang merupakan awal kesuksesan apapun. "Dari pertemuan tadi komunikasi sudah nyambung. Apalagi dipertegas dengan ditandatanganinya kesepakatan kedua belah pihak," tuturnya yang juga mengatakan terbentuknya tim harmonisasi akan membahas secara teknis apa saja yang bisa dijadikan solusi sebagai acuan pembangunan Serangan ke depan.(kanalbali/KR9)
ADVERTISEMENT