Konten Media Partner

Wartawan Senior di Bali Luncurkan Buku, Judulnya Amor Ing Acintya

30 Juni 2024 9:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wartawan senior di Bali I Gusti Ngurah Wisnu Wardana - RFH
zoom-in-whitePerbesar
Wartawan senior di Bali I Gusti Ngurah Wisnu Wardana - RFH
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com - Wartawan senior di Bali I Gusti Ngurah Wisnu Wardana meluncurkan buku catatan jurnalistik yang diberi judul unik "Amor Ing Acintya, Kehidupan setelah Kematian".
ADVERTISEMENT
"Buku ini ditulis untuk mengisi hari tua, karena profesi jurnalis tidak mengenal kata pensiun," katanya, Sabtu (29/6/2024) dalam perbincangan di Kubukopi, Denpasar.
Buku yang diluncurkannya kali ini adalah bagian dari tiga buku dalam satu seri. Sebelumnya, dia sudah menerbitkan buku berjudul "Mencari Kitab Suci" dan kini tengah mempersiapkan karya ketiga berjudul "Goa Gajah-Bali Setara Kampus Oxford-Inggris".
Menurutnya, seluruh isi buku merupakan perenungannya sebagai jurnalis selama 50 tahun yang lebih banyak mengisahkan catatan kebudayaan nusantara, khususnya Bali dan berbau spiritual.
Seperti buku Mencari Kitab Suci yang mengisahkan bahwa sejatinya kitab suci bangsa Indonesia itu ada dalam diri-sendiri yaitu bagaimana kita bertfikir, berkata dan berbuat yang positif.
Acara peluncuran buku karya Wartawan senior di Bali I Gusti Ngurah Wisnu Wardana - IST
Bahkan budaya sesajen yang dilakukan sehari-hari oleh nenek moyang bangsa ini, ternyata dapat dibuktikan secara ilmiah (dengan teori Kimia Nano) dimana bunga mampu memancarkan aura positif bagi lingkungannya. Mungkin itu sebabnya, pulau Bali sering mendapat kunjungan dari orang-orang suci seperti Dalai Lama dan tokoh lainnya, termasuk Raja Salman (raja Arab Suadi) yang memperpanjang masa liburannya di Bali.
ADVERTISEMENT
Kemudian buku Amor ing Acintya menggambarkan bahwa orang luar melihat upacara kematian di Bali bagaikan sebuah pesta-pora. Namun di dalamnya terdapat rangkaian makna yang sangat dlam.
Kemudian dalam buku ketiga "Goa Gajah-Bali Setara Kampus Ofxord-Inggris", ia ingin membandingkan bahwa situs Goa Gajah mampu menyaingi situs Kampus Oxford-Inggris setelah ia melihat 6 lokasi syuting film Harry Potter di Inggris.
Untuk belajar sakti-mandraguna (mampu terbang) seperti yang dilakoni tokoh Harry Potter dan kawan-kawan, ternyata situs Goa Gajah jauh lebih unggul. Di sekitarnya ada Goa Garba yang dijadikan kampus (melakukan tapa/meditasi) oleh mahapatih Kebo Iwa. Lewat kuliah dan pertapaannya, ia memiliki kesaktian dan ilmu Kanuragan yang tinggi.
Sebagai wartawan yang lahir, sekolah dan besar di Bali, Ngurah Wisnu berharap agar hasil karyanya mampu membuka cakrawala berfikir bahwa sebagai orang Bali dan nenek moyang Nusantara ini adalah bangsa besar, tapi dikerdilkan oleh kaum penguasa peradaban Barat seperti bangsa Yunani dan Eropa. (kanalbali/RLS/RFH)
ADVERTISEMENT