Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Wisdom ke Bali Sudah Capai 5 Ribu Orang Saat Akhir Pekan
10 September 2020 14:23 WIB

ADVERTISEMENT
Di tengah kasus positif COVID-19 di Bali yang meningkat, Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat, tingkat kunjungan wisatawan domestik 5.000 orang di akhir pekan. Sedangkan di hari kerja, kunjungan tertahan di angka 3.000 orang per hari.
ADVERTISEMENT
"Kalau di wekeend bisa sampai 5000 orang. Kalau hari-hari biasa bisa dari 2500-3000," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa kepada wartawan, Kamis (10/9).
Astawa menuturkan, tempat-tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan nusantara sejauh ini masih berpusat di wilayah Kabupaten Badung seperti pantai Pandawa dan pantai-pantai lainnya. Menyusul kemudian, Tabanan juga menjadi tempat yang paling sering dikunjungi yang di dalamnya ada Tanah Lot hingga Kebun Raya Bedugul.
Oleh karena itu, pihaknya kini tengah fokus dalam sistem penerapan protokol kesehatan yang wajib dijalankan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam sektor pariwisata. Sebab bila tidak, potensi penularan COVID-19 bisa jadi akan jauh lebih meluas dan angkanya akan terus meningkat.
"Tugas saya adalah menyiapkan bagaimana agar protokol itu bisa dijalankan dengan baik. Kemarin saya pergi ke Legian, ke Kuta, ke Canggu dalam rangka untuk bisa mengkondisikan di lapangan agar betul-betul bisa disiapkan protokol kesehatan dengan baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Astawa juga tak menjawab secara rinci saat ditanya mengenai kemungkinan pariwisata yang menjadi penyebab baiknya kasus positif COVID-19 di Bali. Baginya, penilaian itu ia serahkan sepenuhnya kepada Gubernur Bali, Wayan Koster termasuk juga peluang untuk kembali menutup pariwisata.
"Jadi kalau untuk mengatasi persoalan COVID-19 kita serahkan kepada Gugus Tugas atau ke Pak Gubernur dan jajarannya. Kami hanya menyiapkan bagaimana protokol kesehatan bisa dijalankan dengan baik oleh pelaku pariwisata," tuturnya. (Kanalbali/ACH)