Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Mengulik Nilai Religius dalam Novel “Assalamualaikum Beijing” Karya Asma Nadia
28 Oktober 2022 14:35 WIB
Tulisan dari Kanaya Afflaha Nissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak kenal dengan seorang penulis yang bernama “Asma Nadia”??? Apalagi dengan karyanya yang sangat terkenal, yaitu novel “Assalamualaikum Beijing”.
ADVERTISEMENT
Novel karya Asma Nadia yang berjudul “Assalamualaikum Beijing” merupakan novel bernuansa islami. Novel yang menghadirkan nilai-nilai religius, romansa serta kemanusiaan. Disusun oleh Asma Nadia menjadi sebuah karya yang sangat luar biasa.
Setiap novel tentunya mempunyai nilai-nilai penting di dalamnya, begitu pula novel “Assalamualaikum Beijing” karya Asma Nadia. Selain kisah percintaan yang kuat di dalam novel tersebut, nilai religius pun tidak kalah kuatnya. Penasaran, apa saja nilai religius yang terkandung dalam novel penulis hebat tersebut???
Mari kita ulik bersama~
Tapi sebelum masuk ke inti, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu nilai religius. Menurut Mangunwijaya (1988:11) religiositas sastra merupakan seperangkat dimensi religious yang hadir dari gagasan, sikap, ide serta pandangan hidup seorang pengarang yang kemudian direalisasikan menjadi sebuah karya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sastra dan religiositas sering sekali berhubungan atau berkaitan.
ADVERTISEMENT
Lalu Mangunwijaya membagi nilai religius atau religiositas menjadi 3 (tiga) macam. Antara lain: hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain serta manusia dengan tuhan.
Nah, mari kita mengulik sedikit dari ke-3 point tersebut. Apakah ada di dalam novel “Assalamualaikum Beijing” karya Asma Nadia???
Pertama, Hubungan Manusia dengan Dirinya Sendiri
Mangunwijaya (1988:60) mengemukakan bahwa untuk menuju sebuah kedewasaan, manusia akan berusaha dengan mencari dan menemukan sendiri jalan kebaikan. Semua itu dilakukan dengan keyakinan, bakat, kekurangan serta kelebihan yang dimilikinya. Manusia akan selalu bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Pada novel “Assalamualaikum Beijing”, nilai religius hubungan manusia dengan dirinya sendiri terdapat pada tokoh-tokoh di dalamnya, seperti tokoh Asma dan mama. Dalam novel tersebut, tokoh Asma digambarkan oleh Asma Nadia sebagai sosok yang kuat dan selalu tegar walaupun dirinya dalam keadaan paling terpuruk. Ia selalu berusaha tersenyum dan bijak dalam menghadapi semua permasalahan hidup.
ADVERTISEMENT
Dapat kita lihat pada penggalan cerita berikut:
Asma tak pernah mengeluh. Bahkan Mama dan Sekar di bulan-bulan terakhir tidak pernah menyaksikannya meringis menahan sakit. Dengan kekuatan hati, gadis itu membalut rasa sakit dalam seulas senyum (Asma Nadia. Assalamualaikum Beijing, 2014: 242).
Begitu pula sosok Mama yang selalu berusaha memberikan suasana tenang walaupun dalam keadaan riwet sekalipun. Ketenangan tersebut ia tanam pada dirinya, agar tidak terlihat terlalu sedih atau cemas oleh anaknya (Asma). Dapat kita lihat pada penggalan cerita berikut:
…. Perempuan separuh baya yang nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, mengecup lembut kening putrinya. Berusaha mengalirkan ketenangan (Asma Nadia. Assalamualaikum Beijing, 2014: 130).
Kedua, Hubungan Manusia dengan Manusia Lain
Mangunwijaya (1988: 61) mengemukakan bahwa salah satu dari pasal religiositas yang penting dalam diri manusia sebagai manusiawi yang utuh ialah sebuah kesadarannya untuk menolong serta beramal kepada orang lain. Dalam novel “Asslamualaikum Beijing” nilai religius hubungan manusia dengan manusia lain meliputi: kasih sayang, setia dan tolong-menolong.
ADVERTISEMENT
Dapat kita lihat pada penggalan cerita berikut:
Kesabaran dan kesungguhan Zhongwen merawat Asma menyentuh dan menumbuhkan kembali perasaan sayang dan cinta…. (Asma Nadia. Assalamualaikum Beijing, 2014: 323).
Dari penggalan cerita di atas, dapat dilihat adanya jalinan hubungan kasih sayang, cinta dan setia Zhongwen kepada Asma yaitu istrinya.
Ketiga, Hubungan Manusia dengan Tuhan
Hubungan seorang hamba kepada tuhannya ialah bagaimana seorang manusia bertingkah laku dalam menjalankan perintah-perintah tuhannya. Melalui hal tersebut, hubungan manusia dengan tuhan akan baik. Dalam Islam, manusia tersebut dapat dikatakan sebagai muslim sejati (Mangunwijaya, 1982:122). Adapun dalam novel Asma Nadia ini memiliki nilai religius hubungan manusia dengan tuhan, yaitu: syukur, kesabaran serta ketabahan dalam menjalani semua rintangan atau cobaan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Dalam novel “Assalamualaikum Beijing”, sosok Asma sangat tabah menjalani hidup, walaupun dirinya dalam kondisi tidak baik-baik saja. Dapat kita lihat dalam penggalan cerita berikut:
…., Asma dengan suara lemah malah mencoba mengobarkan semangat pasien lain (Asma Nadia. Assalamualaikum Beijing, 2014: 242).
Kita tidak bisa menghindari takdir yang Allah berikan, tetapi bisa memilih cara bagaimana menghadapinya (Asma Nadia. Assalamualaikum Beijing, 2014: 242).
Terlihat betapa kuatnya hati seorang Asma dalam menjalani kehidupannya. Walaupun dalam keadaan sakit, ia tetap menguatkan teman-teman atau pasien lainnya. Ia menerima sebuah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Terbukti bahwa novel “Assalamualaikum Beijing” mengandung ke- 3 point di atas. Artinya, novel tersebut mengandung nilai-nilai religius yang patut kita ambil dan dipelajari. Nilai-nilai religius tersebut sangat baik dan sangat disarankan untuk kita praktikan dalam kehidupan ini.
ADVERTISEMENT
Jadi ketika membaca novel bernuansa romansa, bukan berarti tidak mengandung nilai religius yaa teman-teman!!!
Yukkk, semangat untuk mengulik nilai religius dalam novel-novel lainnya!!!😉