Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Perkembangan Awal Drama dan Teater Indonesia
16 November 2021 11:19 WIB
Tulisan dari Kanaya Afflaha Nissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perkembangan kehidupan masyarakat, sangat berpengaruh dengan perkembangan drama dan teater Indonesia loh... Karena drama dan teater Indonesia hadir tidak langsung dalam bentuknya seperti sekarang ini, tentunya memiliki sebuah sejarah yang harus kita ketahui. Berlandaskan buku Pak Hassanuddin WS dengan judul “Drama dalam Dua Dimensi”, kita dapat mengetahui bagaimana taraf awal perkembangan drama dan teater Indonesia yang sangat berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
yukkk, mari kita pelajari bersama-sama!!!
Pertama, drama dan teater yang ada di Indonesia awalnya adalah sebuah ritual keagamaan dengan mengagungkan sifat kepuitisan, mengapa begitu? Alasannya ialah karena dalam melakukan ritual keagamaan tersebut, masyarakat Indonesia membacakan atau melafalkan mantra-mantra yang berasal dari sebuah puisi. Maka itulah awal mula terbentuknya drama dan teater di Indonesia.
Kedua, pada zaman dahulu drama dan teater Indonesia tidak boleh dipentaskan oleh sembarang orang. Karena pada zaman dahulu, masyarakat Indonesia berpegang teguh bahwa yang bisa mementaskan drama hanyalah orang-orang suci atau yang memiliki kekuatan sakti. Alasannya kenapa sih? Semua itu dikarenakan sebuah drama dan teater dianggap sakral oleh masyarakat Indonesia yang sangat mempercayai mitos atau legenda dalam kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Drama dan teater yang dipentaskan zaman dahulu memang merupakan sebuah cerita mitos atau legenda yang hadir dalam kehidupan sebuah masyarakat loh.... Masyarakat Indonesia sangat menghormati tokoh-tokoh mitos yang ada didaerahnya masing-masing. Contoh tokoh-tokoh mitos yang mereka sangat hormati yaitu Nyi Roro Kidul oleh masyarakat Jawa, Putri Hijau oleh masyarakat Sumatera, dan masih banyak lainnya.
Selanjutnya, pada taraf awal perkembangan drama dan teater Indonesia, masyarakat tidak terhibur dengan cerita yang dipentaskan, melainkan terhibur karena ketakjuban mereka terhadap kemampuan para pemain dalam memainkan peran dari tokoh-tokoh mitos yang dihormatinya. Mereka beranggapan bahwa para pemain adalah ajaib, yaitu mempunyai kekuatan sakti yang membuat para pemain bisa mengambil peran atau lakon tersebut.
Lalu yang terakhir, pada awal perkembangannya pun drama dan teater Indonesia dipentaskan dengan sangat hati-hati. Masyarakat Indonesia mementaskan sebuah pertunjukan dengan menghadirkan seorang pawang. Apasih pawang itu? Pawang biasa dikenal dengan orang pintar yang mempunyai keahlian terhadap ilmu gaib. Masyarakat Indonesia menghadirkan pawang dengan tujuan untuk memantau jalannya pertunjukan. Supaya dalam mementaskan sebuah pertunjukan yang dianggap sakral atau khidmat itu, para pemain tidak keluar dari aturan yang ada.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemaparan beberapa point di atas, tentunta dapat disimpulkan yaaa teman-teman... bahwa memang benar, bentuk awal drama dan teater Indonesia sangatlah berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat. Dahulu, masyarakat Indonesia sangat percaya dengan mitos atau legenda yang ada. Bahkan sangat menghormati tokoh-tokohnya.
Tetapi dengan perkembangan zaman, drama dan teater Indonesia pun sudah tidak seperti dahulu. Dimana dahulu masyarakat Indonesia sangat berpegang teguh bahwa untuk mementaskan sebuah drama dan teater hanyalah orang-orang sakti atau yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Sedangkan untuk zaman sekarang, semua orang bisa atau bebas untuk mementaskan sebuah drama dan teater. Dengan catatan, mereka mempunyai kemampuan untuk memainkan sebuah peran.
Jadi, teman-teman sangat diperbolehkan untuk mengasah kemampuan beraktingnya dengan cara melakukan pementasan sebuah drama atau teater yaaaa... Tanpa harus mempunyai sebuah kesaktian!!! hehe ;)
ADVERTISEMENT
Sumber Bacaan :
Hasanuddin WS, Drama Karya dalam Dua Dimensi, Angkasa Bandung, 2021.