Konten dari Pengguna

Mengisi Liburan Anak-anak dengan Wisata Edukasi di Observatorium Bosscha Bandung

kania andria rahmah
Mahasiswa Universitas Pamulang Akuntasi S1
15 Desember 2024 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kania andria rahmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Observatorium Bosccha Bandung. Foto: Instagram/@institutteknologibandung
zoom-in-whitePerbesar
Observatorium Bosccha Bandung. Foto: Instagram/@institutteknologibandung
ADVERTISEMENT
Pelajar akan menikmati liburan akhir tahun 2024 sebentar lagi. Liburan sekolah merupakan saat yang dinanti-nantikan oleh pelajar. Liburan sekolah adalah salah satu waktu yang tepat untuk mengenalkan pelajar pada hal-hal baru di luar kelas. Dengan mengunjungi tempat-tempat wisata edukasi, sehingga mereka mendapatkan pembelajaran sambil bermain.
ADVERTISEMENT
Pelajar dapat menemukan berbagai pengetahuan dalam suasana yang menyenangkan dan menumbuhkan rasa ingin tahu mereka terhadap dunia sekitar di tempat ini.
Observatorium Bosscha tidak hanya menjadi tempat melihat bintang, tetapi juga menjadi tempat edukasi menarik bagi pelajar dan keluarga. Sebagai salah satu observatorium tertua di Indonesia, di dalamnya terdapat teropong terbesar di Indonesia, yaitu teropong refraktor ganda Zeiss 60 cm dengan berat 17 ton.
Teropong Refraktor Ganda Zeiss. Foto: Instagram/@institutteknologibandung
Indonesia memiliki wahana antariksa observatorium pertama di Asia Tenggara yang bernama Bosscha, yang dibangun oleh ilmuwan astronomi Hindia Belanda, yaitu Karel Albert Rudolf Bosscha seorang Belanda keturunan Jerman. Observatorium ini diresmikan pada 1 Januari 1923 dan pada 17 Oktober 1951 resmi diserahkan kepada pemerintah Indonesia.
Bangunan Observatorium Bosscha merupakan bangunan yang dibangun selama kurang lebih 5 tahun, mulai dari tahun 1923 dan selesai pada tahun 1928.
ADVERTISEMENT
Sekarang, Observatorium Bosscha sudah dapat dikunjungi oleh umum dengan jadwal terbatas. Pada awal kunjungan, pengunjung diajak untuk melakukan pengamatan matahari, mulai dari menggunakan kacamata khusus matahari hingga pengamatan langsung dengan teleskop. Tujuannya agar pengunjuk dapat melihat bagaimana bentuk bintik hitam dan lonjakan api di permukaan matahari. Setelah itu, pengunjung masuk ke pameran Astro Fotografi, di mana fenomena Astronomi dan hasil visual akan dijelaskan. Terakhir, pengunjung diarahkan ke bangunan ikonik Bosscha, yaitu gedung terapung Zeiss, di mana banyak informasi yang dijelaskan oleh edukator. Di sini, pengunjung juga bisa melihat proses terbukanya kubah yang masih dilakukan secara manual.