Workshop Remaja Peduli Stunting di Kabupaten Banyumas

Kania Sayidatina Putri
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
6 April 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kania Sayidatina Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi di lokasi Aula Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Minggu (4/04/2024)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi di lokasi Aula Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Minggu (4/04/2024)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BANYUMAS - Dalam membangun generasi muda yang peduli dalam mencegah stunting di Kabupaten Banyumas, Workshop Remaja Peduli Stunting tahun 2024 digelar selama dua hari, tepatnya tanggal 3-4 April 2024. Bertempat di Aula Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Jl.Prof.Dr Suharso No 2 Purwokerto Utara, acara ini merupakan kerjasama antara Kabupaten Banyumas dan Tanoto Foundation.
ADVERTISEMENT
Dyah Sri Purwaniwati, Koordinator Program dari Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS) di Semarang, menjelaskan pentingnya peran remaja dalam kampanye pencegahan stunting. "Mitra pelaksana dari Tanoto Foundation itu bermitra sejak tahun 2021 bekerja dengan provinsi Jawa Tengah. YKKS bertanggung jawab mengangkat Kabupaten Banyumas dalam rangka melaksanakan kampanye perubahan perilaku untuk tahun 2024, dengan target sasaran adalah remaja. Secara demografi, remaja merupakan kelompok yang signifikan," ungkapnya.
Workshop ini dihadiri oleh 50 orang remaja dari berbagai wilayah sesuai dengan target pesannya, termasuk perwakilan remaja Desa Sokawera, Desa Cilongok, dan Desa Gandatapa. Tak hanya itu, peserta juga berasal dari berbagai lembaga pendidikan seperti SMP dan SMK Telkom Purwokerto, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di sekitar wilayah tersebut.
Diskusi kelompok di lokasi Aula Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Minggu (4/04/2024)
Materi yang disampaikan dalam workshop mencakup pengetahuan mengenai stunting, diskusi kelompok untuk meningkatkan pemikiran kritis, serta pelatihan public speaking dan pembuatan media kampanye. “Data menunjukkan bahwa tingkat stunting di Kabupaten Banyumas mencapai angka yang cukup tinggi, yakni 1-2 dari 10 balita” ungkap Dedy Noerhasan, S.T., M.Si., Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banyumas.Oleh karena itu, diadakannya workshop ini sebagai upaya membangun generasi emas yang tumbuh dengan baik dan berpengetahuan akan pentingnya pengetahuan dan kesadaran akan stunting dan cara pencegahanya.
ADVERTISEMENT
Bapak Agus Purwanto dari Tanoto Foundation menyambut baik antusiasme peserta. "Meskipun diadakan di bulan puasa, peserta tetap bersemangat dan berpartisipasi aktif. Workshop ini bukan hanya sekadar acara, tapi kami berharap ilmu yang didapat dapat disebarluaskan secara berkelanjutan, melalui berbagai pendekatan yang inklusif," katanya.
Workshop Remaja Peduli Stunting ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Banyumas. Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan akan tercipta kesadaran yang lebih luas dan komprehensif dalam menjaga kesehatan generasi mendatang.