Konten dari Pengguna

Matematika dalam Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Para Siswa

Karel Dwinugroho Bowosebua
Seorang mahasiswa sarjana Jurusan Matematika Universitas Katolik Parahyangan.
5 Februari 2021 6:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Karel Dwinugroho Bowosebua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi matematika Foto: Pixzito
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi matematika Foto: Pixzito
ADVERTISEMENT
Indonesia diduduki oleh lebih dari 268 juta jiwa per 30 Juni 2020. Dari 268 juta orang, setidaknya lebih dari 4,5 juta orang di antara 7-18 tahun tidak bersekolah. Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi anak-anak, di antaranya adalah rendahnya pengetahuan anak, potensi anak untuk menjadi pengemis, serta dapat timbulnya kenakalan. Dampak negatif lainnya yang lebih luas adalah terciptanya pengangguran, yang kemudian dapat berdampak negatif bagi banyak aspek lainnya. Tentunya, masa depan bangsa Indonesia akan terancam apabila generasi muda pada zaman ini tidak mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu, salah satu solusi dari permasalahan ini adalah pelajaran matematika sebagai sarana pengembangan keterampilan berpikir kritis murid-murid agar bangsa Indonesia dapat maju di masa depan.
ADVERTISEMENT
Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir yang logis dan reflektif yang berfokus pada apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Selain itu, kemampuan berpikir kritis juga dipandang sebagai salah satu kemampuan fundamental yang sangat penting. Para siswa yang memiliki kemampuan ini akan menjadi individu yang mampu melakukan analisis yang komprehensif untuk membuat suatu kesimpulan memecahkan permasalahan. Beberapa manfaat dari berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir lebih luas dan terbuka serta memperhatikan segala sesuatu secara detail. Menurut Marzano, pelajaran di sekolah yang dapat membentuk keterampilan berpikir kritis siswa adalah matematika.
Dalam proses pembelajaran matematika, para siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan cara mengidentifikasi beberapa penyelesaian yang mungkin serta menjelaskan penyelesaian tersebut secara sistematis dan jelas. Dengan demikian, pola pikir kritis para siswa dapat terbentuk dan konsep pelajaran dapat dipahami dengan lebih baik. Menurut Van Gelder, beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis yaitu keterlibatan aktif, pemahaman teori, serta kemampuan untuk mengidentifikasi bias dan terbuka untuk apa yang dianggap sebagai ‘kebenaran’. Semakin tajam kemampuan berpikir kritis siswa, semakin baik juga kemampuan mereka untuk memahami dan menyelesaikan masalah serta merumuskan argumentasi yang berdasarkan pengetahuan yang menyeluruh. Dengan demikian, para guru di sekolah harus menyediakan lebih banyak aktivitas yang dapat memungkinkan siswa untuk memperluas kemampuan matematika mereka.
ADVERTISEMENT
Kemampuan berpikir kritis yang diperoleh dari hasil pembelajaran matematika tidak hanya memungkinkan para siswa menyelesaikan masalah matematika, tetapi juga menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Berpikir kritis juga dapat membantu para siswa dalam mengambil keputusan yang tepat. Selain itu, berpikir kritis dapat membantu para siswa berkemampuan dalam membedakan antara fakta dan opini. Hal ini sangat penting, terutama fakta dan opini yang diperoleh dari dunia digital yang acapkali mengandung kebohongan. Manfaat lainnya dari berpikir kritis adalah dapat membantu untuk tetap tenang saat sedang mengalami suatu masalah. Di masa yang akan datang, bangsa Indonesia akan memerlukan calon-calon pemimpin, dan semua manfaat yang disebut di atas merupakan karakteristik-karakteristik esensial dari seorang pemimpin.
Pada zaman modern ini, pendidikan merupakan salah satu bidang yang memegang peranan penting dalam menciptakan generasi-generasi bangsa yang mampu dan cakap ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memajukan suatu bangsa adalah dengan mendirikan institusi pendidikan yang merata dan memadai agar para siswa dapat dibekali pengetahuan yang dapat digunakan untuk memajukan bangsa Indonesia. Namun, proses pendidikan tidak hanya mementingkan pembelajaran, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, yang dapat diperoleh dari pembelajaran matematika. Jika pemerintah tidak memerhatikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di Indonesia, akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk Indonesia menjadi negara maju. Dengan demikian, sudah seharusnya pemerintah memerhatikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di Indonesia.
ADVERTISEMENT