Konten dari Pengguna

Pulau Dewata: Bali sebagai Alat Diplomasi Publik Indonesia

Karel Nezo
Bachelor of International Relations students at Udayana University class of 2022
28 Mei 2024 7:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Karel Nezo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Cover: Ilustrasi seorang wisatawan mancanegara sedang megunjungi salah satu situs di Bali. (Shutterstock/DavideAngelini)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Cover: Ilustrasi seorang wisatawan mancanegara sedang megunjungi salah satu situs di Bali. (Shutterstock/DavideAngelini)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bali, yang dikenal sebagai Pulau Dewata, telah lama menjadi ikon pariwisata Indonesia yang menarik perhatian dunia internasional. Bali juga merupakan salah satu wilayah Indonesia yang paling sering dijadikan sebagai tempat perhelatan konferensi internasional. Berbicara tentang penyelenggaraan meeting, incentive, convention, and exhibition atau bisa juga disingkat dengan MICE. Nama Bali memang layak diperhitungkan sebagai destinasi MICE. Menurut Lampiran Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017, Bali disebut-sebut memenuhi hampir semua kriteria dan indikator sebagai destinasi penyelenggaraan kegiatan MICE dikarenakan memenuhi syarat tentang pedoman dari destinasi penyelenggaraan pertemuan.
ADVERTISEMENT
KONSEP DIPLOMASI
Diplomasi merupakan bentuk penyelenggaraan hubungan resmi antar satu negara dengan negara lainnya. Diplomasi menurut Mark Leonard memiliki definisi sebagai cara untuk membentuk hubungan negara dengan cara memahami kebutuhan, budaya, dan masyarakat dengan tujuan memberikan citra baik suatu negara kepada masyarakat internasional. Diplomasi publik di Bali berfokus pada Upaya untuk memperkuat citra dan pengaruh Indonesia di dunia internasional melalui berbagai kegiatan budaya, pariwisata dan pendidikan.
Bali, memainkan peran penting dalam diplomasi publik internasional terutama dalam industri MICE (Meetings, Incentives, Conference, and Exhibitons) karena sumber daya manusia yang berada di Bali sudah dari awal memiliki kesadaran yang baik terkait bagaimana posisi Pulau Dewata ini sebagai destinasi wisata. Berikut adalah faktor-faktor yang mendukung Bali menjadi alat diplomasi Indonesia:
ADVERTISEMENT
- Keindahan Alam dan Budaya sebagai Daya Tarik:
Bali menawarkan kombinasi yang unik dari keindahan alam dan budaya yang kaya.Pantai yang menakjubkan, pegunungan yang indah, serta kekayaan budaya dan tradisi lokal membuat Bali menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Keunikan ini menjadikan Bali sebagai pilihan ideal untuk mengadakan berbagai acara MICE. Hal ini menciptakan kesan positif yang mendalam dan meningkatkan citra Indonesia di mata dunia.
- Infrastruktur yang Memadai:
Bali memiliki infrastruktur yang sangat memadai untuk mendukung penyelenggaraan industri MICE. Fasilitias konferensi seperti Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) dan Bali International Convention Centre (BICC) menawarkan ruang konferensi yang luas dan dilengkapi dengan teknologi yang canggih. Selain itu, banyak hotel Bintang lima dan resort mewah di Bali yang juga memiliki fasilitas konferensi dan pertemuan yang lengkap.
ADVERTISEMENT
- Peningkatan Citra dan Kerjasama Internasional:
Dengan menjadi tuan rumah berbagai acara MICE dengan skala internasional, Bali membantu meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Hal ini secara tidak langsung membuat acara-acara yang digelar menjadi ajang bagi Indonesia untuk mempromosikan keindahan alam, kekayaan budaya, dan potensi ekonominya. Selain itu, acara MICE sering kali menjadi platform untuk membangun kerjasama internasional di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, dan sosial. Dengan demikian, Bali tidak hanya berperan sebagai dsetinasi wisata, tetapi juga sebagai jembatan diplomasi yang menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional.
KESIMPULAN
Bali dengan keunikan, keunggulannya, tidak hanya sekedar menjadi pulau wisata yang indah tetapi juga berhasil memposisikan diri sebagai alat diplomasi publik yang efektif dalam konteks MICE. Keindahan alam, kekayaan budaya, infrastuktur yang memadai, serta adanya aksebilitas internasional telah berkontribusi dalam menjadikan pulau bali sebagai destinasi MICE unggulan. Strategi diplomasi publik yang dilakukan Bali ini telah berhasil membangun jembatan antar budaya, mempromosikan dialog internasional, dan memperkuat hubungan diplomatik, menjadikan Bali sebagai salah satu pilar utama dalam diplomasi publik Indonesia. Melalui berbagai acara internasional yang diselenggarakan di Bali, Indonesia dapat memperkuat citranya di mata dunia dan membangun Kerjasama internasional yang lebih erat. Dengan demikian, Bali tidak hanya menjadi tempat untuk berlibur, tetapi juga memainkan peran strategis dalam diplomasi publik internasional.
ADVERTISEMENT