Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gagal Move On dan Hubungannya dengan Otak
11 Desember 2023 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari KAREN DIVINA PATRICIA SILALAHI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gagal move on menjadi salah satu permasalahan yang pernah dialami oleh sebagian besar generasi muda. Gagal move on membawa berbagai dampak negatif dalam hidup seseorang. Orang yang gagal move on berpeluang untuk terkena penyakit mental, penyakit fisik, penurunan fokus dan kinerja, dan bahkan bisa menyebabkan seseorang memilih untuk mengakhiri hidupnya. Tapi, pernahkah kalian berpikir kenapa bisa terjadi peristiwa gagal move on dan apa kaitannya dengan otak?
ADVERTISEMENT
Move on sendiri adalah situasi ketika seseorang hendak beranjak untuk memulai sebuah langkah baru dalam hidupnya. Move on terutama dilakukan pada orang yang baru saja putus cinta. Namun, seringkali dalam proses move on, seseorang kembali teringat akan berbagai kenangan yang pernah dilakukan bersama dengan sang mantan.
Dalam sebuah peristiwa atau kejadian yang kita alami, kita pasti merasakan emosi yang beragam. Sebagai contoh, ketika kita pertama kali makan di restoran yang baru bersama pacar, kita merasa senang karena bisa menghabiskan waktu bersama dan merasa penasaran dengan makanan-makanan yang akan disajikan.
Nah, kenangan-kenangan yang seringkali muncul kembali adalah kenangan-kenangan dengan tingkat emosional yang tinggi. Misal, ketika kita sedang berada di sebuah cafe, lalu kita melihat sebuah tempat duduk yang pernah kita tempati bersama dengan mantan kita dan tempat duduk itulah yang menjadi tempat dia menyatakan perasaannya, maka memori itu akan kita ingat kembali walaupun kita sedang pergi bersama orang yang lain.
ADVERTISEMENT
Proses ini disebut dengan proses retrieval di mana informasi yang sudah tersimpan, dipanggil kembali. Jenis retrieval sendiri terbagi menjadi 2 yaitu, memori autobiografi, yaitu kumpulan ingatan seseorang tentang kejadian yang pernah dihadapinya, dan memori emosional, yaitu memori tentang kejadian yang emosional.
Bagaimana Hubunganya dengan Otak?
Berdasarkan ilmu saraf, memori pada prinsipnya merupakan proses kerja otak yang ditandai dengan penyimpanan informasi yang diproses sedemikian rupa dalam proses sinaptik antar neuron, sehingga menghasilkan pengetahuan implisit dan eksplisit.
Dalam pandangan neurosains, memori yang bekerja dalam otak terbagi menjadi tiga. Pertama, memori sensorik yang menerima informasi melalui panca indera dan prosesnya berlangsung dengan singkat. Kedua, memori jangka pendek yang sifatnya sementara dengan waktu sekitar 15-30 detik. Terakhir, memori jangka panjang yang bertugas menyimpan informasi atau pengalaman penting dan berharga bagi individu.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa melakukan penyimpanan memori jangka panjang ini, diperlukan peran dari otak mamalia atau limbic system yaitu hippocampus. Sebelum diterima oleh otak hippocampus, informasi terlebih dahulu melalui proses pemeriksaan pada thalamus.
Selain itu dan yang tidak kalah penting adalah amygdala. Amygdala merupakan bagian dalam sistem saraf yang memiliki bentuk seperti almond. Amygdala memiliki fungsi untuk menyimpan memori dengan tingkat emosional yang tinggi.
Kenangan, Emosi, dan Otak
Kenangan atau memori yang kita miliki merupakan hasil dari proses melalui otak yang dipengaruhi oleh emosi. Jadi, kenangan, emosi, dan otak memiliki hubungan yang erat dan sangat kompleks. Emosi yang kuat baik dalam konteks positif, maupun negatif, dapat membuat kenangan semakin mengikat.
Memori yang kita miliki dapat mempengaruhi emosi yang kita lalui pada masa sekarang. Emosi dan memori bersamaan dapat membantu kita belajar untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa ke depannya.
ADVERTISEMENT
Cara Move On yang Efektif
Move on itu bukan tentang melupakan kenangan-kenangan yang pernah kita lalui. Kenangan yang baik maupun yang buruk akan sulit untuk dilupakan karena memiliki tingkat emosi yang tinggi. Untuk bisa move on, kita harus bisa berdamai dengan masa lalu, menjadi dewasa, dan menjadikan yang lalu sebagai pelajaran untuk waktu yang akan datang.