Konten dari Pengguna

Ketindihan : Ulah hantu atau "Pseudosains"?

Karen Putri Pamela
Mahasiswa Universitas Brawijaya - Psikologi
13 Desember 2023 10:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Karen Putri Pamela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
canva.com
zoom-in-whitePerbesar
canva.com
ADVERTISEMENT
Hantu!!! Peeps, pernah tidak sih kalian sedang nyenyak-nyenyaknya tidur badan tiba-tiba tidak bisa bergerak sama sekali juga kesulitan dalam bernafas, rumornya karena hantu sedang memandangi kita bak kekasihnya. Ah, menganggu tidur saja!
Kita seringkali mendengar rumor atau bahkan pernah mengalami sendiri kejadian tertindih atau biasa kita sebut “ketindihan”. Masyarakat awam sering mengasumsikan bahwa ketindihan ini merupakan ulah dari hantu atau setan yang sangat menyeramkan entah itu hantu yang sedang duduk diatas kita atau bahkan tengah memandangi kita bagaikan kekasihnya. Sering kali juga terdengar bahwa penyebab ketindihan itu karena tidak mencuci kaki terlebih dahulu sebelum tidur. Padahal semua asumsi diatas mengenai ketindihan itu salah besar! Jadi, apa sih sebenarnya kebenaran dari peristiwa "ketindihan" ini??
Ketindihan atau sleep paralysis merupakan keadaan sementara dimana hilangnya fungsi otot saat Anda tidur. Ketindihan atau sleep paralysis ternyata juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan tidur, misalnya narkolepsi. Pemicu lainnya adalah insomnia, gangguan pernafasan, stres dan pikiran yang berat, post-traumatic disorder, serta gangguan mental lainnya seperti kecemasan dan depresi. Menurut medis ketindihan juga dapat disebabkan oleh pola hidup, jadi jangan lupa jaga pola hidup yang seimbang dan tidur yang teratur yaa.
Apa itu Narkolepsi?
Narkolepsi adalah gangguan tidur atau bisa juga disebut “serangan tidur” yang tiba-tiba tanpa kita sadari. Namun, menurut Mayo Clinic, banyak orang yang tidak menderita narkolepsi masih dapat mengalami masalah ketindihan. Narkolepsi dalam bahasa awam, bisa dikatakan sebagai serangan tidur dimana penderitanya amat sulit mempertahankan keadaan sadar dan tanpa sadar
Apa itu Pseudosains?
Jadi pengertian dari Pseudosains merupakan ilmu semu. Pseudosains adalah sebuah ilmu pengetahuan, metlogi, keyakinan bahkan praktik yang dianggap ilmiah, tetapi tidak sesuai dengan metode ilmiah. Pesudosains atau Ilmu semu mungkin kelihatan ilmiah dan wajar terjadi, tetapi tidak memenuhi persyaratan metode ilmiah yang dapat diuji dan sering kali berbenturan dengan kesepakatan/konsensus ilmiah yang umum. Pseudosains juga dapat dikatakan sebagai ilmu palsu, dengan kata lain ialah ilmu pengetahuan yang sebenarnya bukan termasuk ilmu pengetahuan dan memiliki isi yang tidak valid, tidak rasional, dan cenderung bersifat dogmatis.
Apakah ada kaitannya fenomena mistis?
Ketindihan bukan merupakan ulah dari hantu yang jahil atau bahkan hantu yang sengaja duduk di atas perut saat kita tidur ya teman-teman. Dalam kepercayaan dan budaya masyarakat Indonesia meyakini bahwa ketindihan itu selalu dikaitkan dengan hantu atau hal-hal yang menyeramkan. Padahal ketindihan tidak berkaitan sama sekali dengan fenomena mistis. Waahh ternyata seperti itu ya peeps!!
Bagaimana cara mengatasi ketindihan?
1.) Menjaga pola hidup sehat (meminimalisir stress)
2.) Istirahat yang cukup (umumnya 6-8 jam sehari)
3.) Olahraga teratur.
4.) Jadwalkan tidur dan bangun dengan jam yang sama atau teratur.
5.) Mengetahui efek samping dari obat-obatan yang tengah dikonsumsi.
6.) Mengurangi konsumsi kafein, alkohol dan juga merokok.
7.) Tenang dan rileks.
Mitos dan fakta terkait "ketindihan"
ghost. sumber : canva.com
zoom-in-whitePerbesar
ghost. sumber : canva.com
Sering terdengar dan bahkan sebagian besar masyarakat mempercayai ketindihan merupakan ulah dari jin,setan atau fenomena-fenomena mistis lainnya. Padahal fakta dan pernyataan yang sebenarnya ketindihan atau sleep paralysis merupakan salah satu gangguan tidur atau bisa juga disebut dengan kelumpuhan tidur yang sangat wajar dialami sebagian besar manusia. Dengan demikian, mari kita mengungkapkan lebih banyak fakta juga ilmu kepada masyarakat agar tidak salah lagi dan termakan oleh mitos-mitos yang tidak benar.
Daftar Pustaka
ADVERTISEMENT
Apriyani, T., & Kumala, C. Sleep Paralysis, Apa Benar'Ketindihan'Makhluk Halus?.
Ginintasasi, R. (2021). Kesadaran. Diambil kembali dari File EDU UPI: http://file. upi. edu/Direktori/FIP/JUR.PSIKOLOGI/195009011981032RAHAYU_GININTASASI/Kesadaran_Carl_Jung% 5BCompatibility_Mode% 5D. pdf.
Ivo Dwi Ananda, A., Rahmad Kurniawan, K., Novi Yanti, Y., & Fitri Insani, I. (2021). Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Gangguan Tidur Menggunakan Metode Dempster Shafer. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 6(3), 1-8.
Yuda, B. D., Putri, G. G., Ramadhan, N., & Asfari, N. A. B. (2023). Sleep Paralysis Ditinjau dari Perspektif Neuropsikologi: Kajian Literatur. Flourishing Journal, 3(6), 223-226.
Ma, S., Wu, T. & Pi, G. (2014). Sleep paralysis in Chinese adolescents: A representative survey Sleep and Biological Rhythms, 12: 46–52..
Olunu, E., Kimo, R., Olufunmbi Onigbinde, E., Amadeus Uduak Akpanobong, M., Ezekiel Enang, I., & Osanakpo, M. et al. (2018). Sleep paralysis, a medical condition with a diverse cultural interpretation. International Journal Of Applied And Basic Medical Research, 8(3), 137. https://doi.org/10.4103/ijabmr.ijabmr_19_18
ADVERTISEMENT
Psychology Today. (n.d.). Bystander Effect. Retrieved November 28, 2023, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-savvy-psychologist/202010/why-sleep-paralysis-happens-and-how-prevent-it
Psychology Today. (n.d.). Bystander Effect. Retrieved November 28, 2023, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/dream-factory/201409/sleep-paralysis
Sl Cheyne, J. A. & Girard, T. A. (2007). Paranoid delusions and threatening hallucinations: a prospective study of sleep paralysis experiences. Consciousness and cognition, 16(4), 959-974.eep and Biological Rhythms, 12: 46–52.
Sabbaha, C. F. (2020). Penerapan Terapi Sleep Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Yang Mengalami Gangguan Tidur Saat Hospitalisasi (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).