Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Diplomat Wanita: We Can Do It!
22 Februari 2018 16:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Karina Adisty Iqwan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Diplomasi bukan hanya milik kaum lelaki. Terbukti, sejumlah wanita yang berasal dari berbagai belahan dunia sukses menjalankan profesi sebagai diplomat. Sebut saja Madeline Albright, Hillary Clinton, hingga Retno Marsudi yang kini menjadi Menteri Luar Negeri pertama Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah inspirasi.
Sebagai diplomat muda, saya kerap memperoleh pertanyaan tentang bagaimana konsekuensi menjadi diplomat wanita, sekaligus istri dan ibu. Apakah karir dan keluarga dapat berjalan bersamaan.
Jujur saja, saya juga masih terus belajar. Pengalaman para diplomat wanita tangguh di atas dalam berbagai tulisan merupakan salah satu sumber pembelajaran.
Saya ingin berbagi cerita pribadi.
Menjalani profesi sebagai diplomat wanita memang membawa tantangan yang tidak sederhana. Sebagai ujung tombak diplomasi Indonesia, bidang tugas Kementerian Luar Negeri cukup luas, mulai dari membangun kerja sama bilateral, regional, multilateral; promosi potensi ekonomi dan budaya Indonesia; hingga perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri. Para diplomat dituntut selalu siap dan sigap dalam menyikapi perkembangan yang terjadi sewaktu-waktu, dimana pun.
ADVERTISEMENT
Dengan tugas-tugas itu, tidak jarang kami ditugaskan untuk meninggalkan Jakarta ke kota ataupun negara lain selama waktu tertentu untuk menjalankan misi.
Disaat otak dipenuhi dengan strategi negosiasi Indonesia, hati didominasi rindu yang amat sangat kepada orang-orang tersayang. Terbayang sinar mata buah hati menunggu di rumah untuk dipeluk dan dicium sayang. Tidak jarang, air mata pun jatuh.
Ketika dilema itu datang, saya merasa sangat beruntung karena keluarga senantiasa memberikan dukungan dan kepercayaan. Hal itu menjadi motivasi sekaligus memperkuat keyakinan bahwa karir dan keluarga bisa berjalan beriringan. Bahwa diplomat wanita dapat mengukir prestasi. Jangan ragu.
Pilihan saya untuk menjalani profesi ini didorong oleh tujuan yang sederhana. Ingin memberi sumbangsih bagi tanah air. Lebih dari itu, saya ingin menjadi sosok ibu yang memberi inspirasi bagi anak-anak. Ibu yang tangguh, berwawasan dan dapat mengajarkan nilai-nilai kehidupan untuk bekal hidup mereka kelak.
ADVERTISEMENT