Konten dari Pengguna

Katalis Heterogen Berpotensi Tingkatkan Produksi Biodiesel

Karina Ventika Sari
Mahasiswa Pascasarjana Kimia Universitas Andalas
7 Oktober 2024 9:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Karina Ventika Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang diproduksi dari bahan organik terbarukan atau ester monoalkil dari asam lemak turunan lipid yang terbentuk secara alami dan dapat diproduksi bersama dengan gliserol melalui reaksi transesterifikasi. Berasal dari minyak sawit mentah, tanaman lignoselulosa dan limbah pertanian.
ADVERTISEMENT
Meskipun biodiesel telah menjadi salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Penggunaan katalis yang optimal dalam produksinya masih terbilang minim. Katalis berfungsi dalam mepercepat reaksi yang memiliki peranan penting dalam proses transesterifikasi minyak nabati menjadi biodiesel. Namun saat ini industri biodiesel di Indonesia masih banyak menggunakan jenis katalis homogen dalam prosesnya seperti NaOH atau KOH. Biaya yang relatif murah dan mudah didapatkan menjadi pilihan yang lebih ekonomis untuk banyak produsen biodiesel terutama skala kecil dan menengah. Padahal jika dilihat dari kereaktifan nya katalis heterogen lebih memiliki reaktifitas lebih tinggi dibandingkan katalis homogen. Luas permukaan katalis heterogen yang lebih besar memungkinkan lebih banyak situs aktif yang tersedia untuk reaksi, tentu saja ini meningkatkan peluang molekul reaktan (minyak) untuk bertemu dengan situs aktif pada permukaan katalis. Selain itu, penggunaan katalis heterogen lebih mudah dipisahkan dari produk akhir dan dapat digunakan secara berulang – ulang setelah proses pembersihan. Regenerasi ini penting untuk efisiensi dan keberlanjutan proses produksi biodiesel.
ADVERTISEMENT
“Meskipun penggunaan katalis heterogen banyak dan keuntungannya yang menjanjikan namun katalis heterogen memiliki harga yang relatif mahal.” Kata Herry Santoso dkk dalam penelitiannya melihat kinerja katalis asam heterogen terhadap pembuatan biodiesel. Oleh karena itu di diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengembangkan katalis heterogen dengan performa yang tinggi namun dengan harga biaya yang lebih ekonomis.
Telah dilakukan salah satu upaya mengembangkan katalis heterogen dengan performa yang tinggi tetapi dengan biaya yang lebih ekonomis yakni membuat katalis heterogen CaO/SiO2, yaitu campuran kalsium oksida (CaO) yang diambil dari batu kapur dengan silika (SiO2) dari sekam padi yang diteliti oleh Nugraha Bramanthio, mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas MIPA Univeritas Lampung (Unila) di bawah bimbingan dosen Prof. Dr. Kamisah Delilawati Pandiangan, S.Si., M.Si., melakukan penelitian pengembangan katalis padat atau katalis heterogen yang lebih baik sebagai katalisator dalam produksi biodiesel. Dalam penelitiannya menunjukkan katalis heterogen yang disintesis memiliki aktivitas yang baik untuk memproduksi campuran metil ester dari reaksi transesterifikasi minyak kelapa dengan metanol. Analisis GC-MS juga menunjukkan kandungan-kandungan yang sesuai untuk biodiesel.
ADVERTISEMENT
Penggunaan katalis heterogen dalam industri biodiesel Indonesia menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan. Diharapkan penggunaan katalis heterogen dapat dioptimalkan untuk masa depan biodiesel yang lebih cerah.
Katalis mempercepat reaksi proses transesterifikasi minyak sawit menjadi biodiesel (Foto : Dokumentasi Pribadi, 2023)