Konten Media Partner

3 Lagu Didi Kempot yang Paling Hits di Kalangan Milenial Beserta Maknanya

5 Mei 2020 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Didi Kempot | Photo by Karja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Didi Kempot | Photo by Karja
ADVERTISEMENT
Pada 5 Mei 2020 pukul 07.30 pagi tadi, Indonesia berduka. Lagi-lagi Indonesia kehilangan seorang legenda dalam bermusik. Kepergian Dionisius Prasetyo atau yang lebih dikenal dengan Didi Kempot ini dikabarkan karena mengalami serangan jantung akibat kelelahan.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 18 April 2020 lalu, Didi Kempot diketahui sempat mengisi acara konser amal suatu perusahaan melalui live YouTube. Sosok pria berusia 53 tahun ini merupakan musisi yang sering menciptakan lagu dangdut dan juga keroncong.
Walau sebagian besar lagu yang ditulis Didi Kempot menggunakan bahasa Jawa, nyatanya hal ini tidak menjadi halangan bagi para sobat ambyar yang mungkin bukan berasal dari Pulau Jawa dan tidak mengerti bahasa Jawa.
Ia pun mendapatkan julukan sebagai Godfather of Broken Heart lantaran hampir sebagian besar lagu yang ditulisnya bertemakan patah hati dan juga kehilangan. Tak heran jika lagu-lagunya pun sangat mendapatkan tempat di hati masyarakat baik tua maupun muda. Bahkan para fans ini memiliki julukan yaitu sobat ambyar yang kemudian memanggil Didi Kempot dengan panggilan Lord Didi.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah 3 judul lagu Didi Kempot yang paling sering didengar atau hits di kalangan para milenial belakangan ini beserta maknanya.
1. Pamer Bojo
Kebanyakan orang mungkin mengenal lagu ini dengan lagu cendol dawet. Dipopulerkan oleh Nella Kharisma, lagu Pamer Bojo ini menceritakan mengenai seseorang yang merindukan pasangannya. Namun yang terjadi adalah pasangannya ini diketahui sudah memiliki 'bojo' atau pasangan yang baru dan justru dipamerkan kepada orang tersebut sehingga ia merasa sakit hati.
Kisah ini sangat related dengan kisah yang terjadi di dunia percintaan. Makanya tak heran jika lagu ini begitu digandrungi oleh para kaum milenial yang rata-rata juga pernah merasakan hal tersebut. Arti dari Pamer Bojo sendiri jika di bahasa Indonesiakan adalah memamerkan pasangan.
ADVERTISEMENT
2. Sewu Kutho
Lagu selanjutnya adalah lagu Sewu Kutho yang masih bernada sama yaitu kehilangan dan patah hati. Sewu Kutho sendiri memiliki arti seribu kota. Di mana lagu ini berkisah mengenai seseorang yang memiliki kerinduan terhadap mantannya.
Ia berkeliling dari kota ke kota untuk mencari mantannya ini namun tidak ditemuinya. Ia hanya memiliki satu keinginan di mana ingin sekali bertemu dengan sang mantan untuk mengobati kerinduan dalam hatinya. Semua ini karena ia masih cinta dengan sang mantan tersebut.
Kisah ini pun juga sangat cocok dengan kehidupan kaum milenial yang tentu banyak yang susah move on dari mantannya dan masih menunggu dan berharap bisa bertemu kembali dengan sang mantan tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Stasiun Balapan
Didi Kempot memang kerap kali menggunakan nama tempat sebagai judul dari lagu-lagunya, karena baginya kenangan itu bisa tersebar di mana saja bahkan di stasiun. Sama seperti lagu yang satu ini berjudul Stasiun Balapan.
Stasiun Balapan sendiri diketahui berada di kota Solo, tempat di mana Didi Kempot tinggal. Lagu ini mengisahkan mengenai kenangan seseorang yang pernah mengantarkan kekasihnya untuk pergi ke kota lain di Stasiun Balapan ini.
Sepasang kekasih ini berjanji untuk terus menerus berhubungan. Namun nyatanya ketika sang kekasih sudah pergi ke kota lain, ia lupa dengan janjinya untuk menghubungi kekasihnya yang berada di kota Solo dan telah mengantar kepergiannya ke Stasiun Balapan ini.
ADVERTISEMENT
RIP, Didi Kempot, may you rest in peace!