4 Startup yang Lakukan PHK Selama Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
25 Juni 2020 13:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru GOJEK Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru GOJEK Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak terasa sudah berbulan-bulan pandemi COVID-19 melanda seluruh belahan dunia. Virus ini memberi dampak yang sangat besar kepada beragam sektor, salah satunya bisnis.
ADVERTISEMENT
Begitu pula dengan beberapa startup yang ada di Indonesia ini, mereka terpaksa harus ambil keputusan untuk melakukan PHK pada karyawannya karena adanya penurunan pendapatan dalam perusahaan. Berikut adalah deretan startup yang terpaksa melakukan PHK pada para karyawannya di tengah pandemi COVID-19.
1. Gojek
Logo baru Gojek di helm mitra pengemudi ojek online. Foto: Dok. Gojek
Belakangan ini ramai diberitakan bahwa startup decacorn Gojek akan melakukan PHK terhadap 430 karyawannya. Keputusan PHK ini disampaikan oleh co-CEO Gojek dalam townhall meeting.
Melansir dari kumparanBISNIS, ada dua keputusan yang disampaikan oleh co-CEO Gojek dalam townhall meeting tersebut, yaitu dihentikannya sejumlah layanan non inti yang terdampak pandemi seperti Go Life dan GoFood Festival. Selain itu, adanya perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Karyawan Gojek yang terdampak PHK ini akan mendapatkan benefit seperti pesangon di atas standar pemerintah, gaji yang tetap dibayarkan selama periode pemberitahuan. Tak hanya itu, karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di Gojek, perpanjangan asuransi kesehatan, karyawan juga tetap dapat membawa laptop mereka dan lainnya.
2. Agoda
Ilustrasi Agoda Foto: Shutter Stock
Startup asal Singapura yang bergerak dalam bidang pemesanan hotel dan properti secaea digital ini juga turut terdampak pandemi COVID-19. Agoda memutuskan untuk memberlakukan PHK terhadap 1.500 karyawan yang tersebar di 30 negara.
CEO Agoda, John Brown, menyatakan bahwa memberlakukan PHK adalah keputusan yang sulit untuk dilakukan. Keputusan PHK diambil untuk mempertahankan keuangan perusahaan di tengah masa pandemi dan untuk jangka panjang perusahaan.
ADVERTISEMENT
3. Traveloka
Ilustrasi Traveloka Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Startup unicorn Indonesia yang bergerak dalam bidang traveling ini juga tak luput dari dampak COVID-19. Traveloka dikabarkan melakukan PHK pada 100 orang karyawannya.
Hal ini bisa terjadi karena sebagai startup traveling, Traveloka mengalami penurunan permintaan berpergian yang signifikan selama masa pandemi. Oleh karena itu keputusan pun harus dibuat dengan melakukan PHK pada 10 persen dari karyawan mereka. Para karyawan yang terdampak PHK diberi kompensasi pembayaran setengah dari gaji reguler.
4. OYO Hotels and Homes
Aplikasi OYO Foto: OYO Hotels & Homes
Terakhir ada OYO, aplikasi penyewaan hotel budget yang belakangan sedang tenar di Indonesia. Startup penyedia layanan penginapan asal India ini dikabarkan melakukan PHK terhadap 600 dari 800 karyawan yang bekerja di OYO.
ADVERTISEMENT
Melansir dari kumparanTRAVEL, OYO meminta karyawan untuk mengambil cuti di tengah masa Work From Home pada pertengahan bulan April. Karyawan yang setuju dirumahkan akan mendapatkan 1,5 juta per bulan selama 3 bulan sedangkan mereka yang tidak setuju diminta untuk resign.
Keputusan tersebut terpaksa harus diambil karena OYO mengalami penurunan pendapatan hingga 20 persen. OYO juga dikabarkan menunggak refund pada lebih dari 200 mitra propertinya.
#terusberkarya
Karja, we share creative and up to date content (entrepreneurship, inspiration, and social issues) for Indonesia’s millennials. Support and follow us on kumparan (click here) and Instagram (click here).