Konten Media Partner

Amparan Tatak, Menu Wajib Buka Puasa Khas Warga Samarinda

25 April 2020 21:51 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue Amparan Tatak | Photo by Karja/Titiantoro
zoom-in-whitePerbesar
Kue Amparan Tatak | Photo by Karja/Titiantoro
ADVERTISEMENT
Karja - Bulan suci Ramadhan telah tiba di tahun 2020. Hal ini menjadi kesempatan bagi para umat Muslim di seluruh dunia untuk mensucikan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Ketika bulan puasa, dianjurkan berbuka dengan makanan yang manis-manis. Di Samarinda sendiri, ada makanan yang sudah menjadi tradisi dan tidak pernah absen, yaitu kue amparan tatak.
Amparan tatak merupakan kue khas Banjar dengan bahan utamanya seperti adonan tepung beras, tepung sagu, dan santan serta ditambah dengan potongan-potongan buah pisang yang sebelumnya telah dikukus.
Karja menyambangi seorang pembuat kue khas tersebut. Aida, seorang pembuat kue amparan tatak yang telah menggeluti selama hampir 20 tahun ini tidak pernah pindah tempat ke mana pun. Dia selalu berjualan di Jalan Merbabu, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu.
“Asal jualan ini awalnya itu dari mertua saya. Setelah itu saya sama suami meneruskannya,” ujarnya kepada Karja, Sabtu (25/4/2020) sore.
Aida sedang memotong kue Amparan Tatak yang dibeli oleh salah satu pembeli | Photo by Karja/Titiantoro
Ibu Aida sendiri selain menjual amparan tatak, juga menjual berbagai macam kue lainnya seperti kue lapis, sari muka lakatan, sari muka pengantin, dan puding.
ADVERTISEMENT
“Semua saya bikin sendiri, mulai bikin itu dari jam 1 malam sampai pagi. Jadi harus tahan-tahan mata, karena bikin kue ini tidak gampang,” tuturnya.
Selama 20 tahun Aida berjualan, dia juga menerima pesanan dari orang lain yang ingin berjualan kue khas di bulan Ramadhan dan juga telah memiliki pelanggan tetap.
Kue Ketan dan Gula Merah | Photo by Karja/Titiantoro
“Banyak yang pesan, jadi saya harus membuat kue itu ada sekitar 30 lebih. Dan nantinya mereka mengambil di rumah saya. Ada juga yang sudah lama beli mulai dari dia masih kecil sampai punya anak,” ungkapnya.
Untuk kisaran harga kue yang Aida jual, dia mematok dari harga Rp 10 ribu. Selama ini, Aida melakukan pemasaran dari mulut ke mulut, namun di tahun ini ada sedikit yang berbeda.
Aida, penjual kue khas bulan ramadhan di Samarinda | Photo by Karja/Titiantoro
“Jadi ini anak-anak ada yang live di aplikasi Instagram. Saya tidak mengerti soal yang begitu-begituan. Mereka anak-anak muda yang tahu,” ucapnya sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
Bagi kalian warga Samarinda yang ingin mencicipi amparan tatak untuk berbuka puasa, Aida juga menerima pesanan kue dan dapat menghubungi nomor teleponnya ‭+62-813-4628-1718‬.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (klik di sini) dan klik tombol 'IKUTI' (klik di sini) untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!