Awalnya Gamer Sekarang Menjadi Atlet E-Sport Dengan Penghasilan Tinggi

Konten Media Partner
19 Juli 2019 23:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang menyangka bahwa kegiatan menggiati game yang dulunya dipandang sebelah mata sebagai kegiatan pengusir kebosanan, ternyata sekarang sudah masuk dalam bidang profesi?
ADVERTISEMENT
Wajar apabila masyarakat masih bingung mencampuradukkan pengertian antara orang yang menggeluti gaming sebagai hobi dengan atlet e-sport yang adalah individu yang menekuni gaming sebagai profesi, karena istilah e-sport sendiri pun baru dicetuskan beberapa tahun belakangan ini.
Indonesia sendiri mempunyai seorang atlet e-sport yang cukup berprestasi. Dikenal di dunia online dengan nama BnTeT, Hansel Ferdinand adalah salah satu pemain Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) yang pernah tergabung ke sejumlah tim unggulan CS:GO, seperti NXL dan Recca.
Hansel Ferdinand | Photo by Ligagame eSports TV via Youtube.com
Selain tim – tim tersebut, pemuda kelahiran 28 Agustus 1995 ini juga pernah menjadi pemain dalam tim debutan seperti Jakarta Juggernauts, Fortius, dan XCN.
Kini, Ferdinand tergabung dalam TYLOO – yang merupakan salah satu tim papan atas CS:GO asal Tiongkok. Bergabungnya Ferdinand bersama TyLoo berhasil mengantarkan tim tersebut hingga menjadi tim dengan peringkat tinggi tidak hanya di kelas Asia tetapi hingga kelas dunia.
ADVERTISEMENT
Awal mula ketertarikan Ferdinand pada dunia gaming dimulai sekitar tahun 2005, saat dia masih berada di bangku sekolah dasar kelas lima. Kecintaannya pada dunia gaming murni dari keinginannya untuk menjajal game dengan genre first-person shooter (FPS), tanpa terpengaruh terlebih dahulu dari orang lain.
Dilansir dari Tempo, pada tahun 2018, Ia menjadi altet e-sport Indonesia dengan penghasilan terbesar yang pertama. Dari total 34 turnamen nasional dan internasional yang Ferdinand ikuti, jumlah perolehan uang hadiah yang dia dapatkan adalah US$ 93,906 atau kurang lebih sejumlah Rp 1,41 miliar – menurut perhitungan kurs saat itu.
Uang hadiah terbesar yang diperoleh Hansel dari semua turnamen itu ialah dari ImbaTV Invitational Chongqing & StarLadder, sebesar US$ 15,000, atau setidaknya setara dengan Rp 225 juta.
ADVERTISEMENT
Tercatat juga, pada tahun tersebut Ferdinand menempati urutan ke-958 dalam daftar atlet e-sport di dunia dengan penghasilan terbanyak.
Hansel Ferdinand Berkompetisi | Photo by hanselferdinand via Instagram
Saat ini, setelah sebelumnya sibuk mengikuti bootcamp di Ukraina pada bulan April 2019 lalu, Ferdinand kini turun serta dalam bootcamp turnamen e-sport kelas internasional yakni Intel Extreme Masters (IEM) di Sidney, Australia.
Sejauh ini, Ferdinand juga tidak ada niat untuk beralih ke game lain selain yang sudah ditekuninya selama ini, yakni Counter Strike: Global Offensive. Alasannya tidak lain karena dia merasa sudah cocok dengan game tersebut.
Kepada Tempo, Ferdinand membagikan tips agar bisa menjadi atlet e-sport yang prima. Ia mengatakan bahwa yang terpenting adalah istirahat yang cukup, menjaga kesehatan, menghindari bergadang setiap hari, dan juga meluangkan waktu untuk berolahraga.
ADVERTISEMENT
Demikianlah sepak terjang si BnTeT sejauh ini. Semoga prestasi gemilangnya tersebut bisa menginspirasi calon – calon atlet e-sport Indonesia lainnya agar kedepannya akan lebih banyak lagi atlet e-sport Indonesia yang mendunia.
#terusberkarja
Content Writer : Cintya Cahyani