Band Minor asal Malang, Melantunkan Problematika Alam Lewat Lagu

Konten Media Partner
25 Februari 2020 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Band asal Malang, yakni Minor, mencoba untuk melantunkan problematika seputar alam melalui karya berbentuk lagu dengan judul Disertasi Alam | Dokumentasi Pribadi
Dalam kehidupan modern ini, musik telah menjadi suatu hal yang mendasar bagi aktivitas kita sehari-hari. Mulai dari iklan, radio, televisi, sosial media, bahkan aplikasi pemutar lagu berbayar, semuanya sudah sangat mudah untuk diakses.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, salah satu grup band asal Kota Malang berusaha menyuarakan keprihatinan mereka akan eksploitasi alam di Indonesia melalui lagu. Mereka adalah Berry (narrator), Furqon (vocalist), dan Kholif (synth/guitarist), yang tergabung dalam Minor Band. Single tersebut kemudian mereka beri nama Disertasi Alam.
Dibantu oleh berbagai pihak, seperti kawan kawan dari yayasan Bhakti Alam Tigawarna di Malang, serta Canborneo.id dan Kampung Merasa di Kalimantan Timur, Minor Band berhasil menangkap momen-momen yang luar biasa untuk segi visual dari video Disertasi Alam ini.
Menurut Berry, lagu bergenre pop dark ambient ini adalah wujud usaha mereka untuk mengajak orang mencegah terjadinya deforestasi. Sebab menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2014 sampai dengan 2018, luas hutan di Indonesia (terutama Kalimantan dan Sumatera) telah berkurang hingga 2,6 juta hektar.
ADVERTISEMENT
“Dengan ini,” tutur Berry, “Kami mengacu pada pencegahan atau pengurangan hilangnya hutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Perlu diketahui, perubahan peruntukan tanah menyumbang antara 18% dan 20% dari seluruh emisi tahunan karbon dioksida (CO2)”.
Pemilik nama lengkap Fahzlurr Berri Almustapha ini menjelaskan, pembatasan eksploitasi alam yang berlebihan seperti produksi dan ekspor batu bara Indonesia mencapai 7,2 persen, dan 16,1 persen dari porsi dunia. Padahal, cadangan Indonesia hanya 2,2 persen dari porsi dunia. Serta cadangan minyak republik indonesia sebesar 3,2 miliar barel yang berarti hanya 0,2% dari total cadangan dunia.
Cuplikan musik video Desertasi Alam
Adanya program green industry, kendaraan listrik dan penggunaan panel-panel surya memang dapat menjawab permasalahan tersebut, namun harganya yang relatif tidak terjangkau membuat produknya tidak merata. “Seakan-akan menjadi babak baru perihal kepentingan dua kubu, yaitu antara perusahaan tambang energi dan penggunanya, dengan perusahaan energi alternatif dan produknya” tukas Berry.
ADVERTISEMENT
Judul Disertasi Alam dipilih juga sebagai bentuk sindiran kepada para akademisi Indonesia yang jarang mengangkat praktik-praktik eksploitasi alam dan kondisi masyarakat kecil. Seperti contohnya masyarakat adat yang semakin tergusur, BPJS yang menunggak, upah yang tidak sesuai, sistem kontrak kerja outsourcing, harga bahan pokok yang terus naik, sarjana yang putus asa, konflik hak atas tanah, dan pendidikan yang semakin mahal, yang tetap menjadi teror bagi masyarakat kecil dari waktu ke waktu. Belum lagi ditambah dengan efek pemanasan global dimana keadaan curah hujan meninggi, kualitas udara yang semakin buruk, dan terik panas matahari yang tajam dan menyengat.
Cuplikan musik video Disertasi Alam
Band Minor berharap, dengan mendengarkan lagu ini, semakin banyak orang yang tersadarkan bahwa hak atas Sumber Daya Alam yang telah dikelola pemerintah dan para penguasa itu seharusnya kembali kepada masyarakat dan tidak merugikan masyarakat (terkait AMDAL, pemanasan global, penggusuran, dan lain sebagainya). Karena semakin banyak investasi masuk yang juga menggunakan lahan-lahan baru, sehingga di generasi berikutnya tidak ada rantai regenerasi.
ADVERTISEMENT
“Pada intinya segala keputusan harus melibatkan masyarakat,” lanjut Berry. “Seperti mengacu pada UU No. 5 tahun 1990, perihal konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.”
Mereka juga berharap banyak orang mulai ikut melakukan hal kecil seperti menanam pohon di sisa lahan rumah, menggunakan listrik seperlunya, dan mengurangi penggunaan minyak sawit.
Yuk sobat, mulai melakukan perubahan untuk alam dari hal-hal yang kecil! (Vania Anjani)
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!