Bank Ramli Graha Indah Samarinda, Bank Sampah yang Peduli Lingkungan

Konten Media Partner
20 Februari 2019 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Purwatiningsih, salah satu pendiri sekaligus pengurus dari Bank Ramli Graha Indah | Photo by Karja.id (Charles Raymond)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Purwatiningsih, salah satu pendiri sekaligus pengurus dari Bank Ramli Graha Indah | Photo by Karja.id (Charles Raymond)
ADVERTISEMENT
Kondisi lingkungan secara global yang semakin menurun, membuat berbagai pihak terpanggil dan peduli untuk berperan aktif untuk membenahi kondisi lingkungan saat ini. Salah satu contohnya yakni, Bank Sampah Ramli (Ramah Lingkungan) Graha Indah.
ADVERTISEMENT
Bank sampah ini sudah berdiri selama 8 tahun lamanya, sejak tahun 2011, berperan aktif peduli untuk mengedukasi dan mempraktekkan langsung upaya penanggulangan pengurangan sampah yang ada di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Tim Karja.id berkesempatan untuk bincang-bincang dengan Sri Purwatiningsih, salah satu pendiri dan pengurus Bank Ramli Graha Indah Samarinda seputar peran bank sampah pada Selasa, (19/2).

Latar belakang Bank Ramli Graha Indah Samarinda didirikan

Simbolis penyerahan dana CSR 2011 lalu | Photo from dokumentasi pribadi Bank Sampah Ramli Graha Indah (Sri Purwatiningsih)
Bank Ramli (Ramah Lingkungan) Graha Indah Samarinda dibentuk pada tahun 2011 oleh Sri Purwatiningsih beserta rekan-rekan pendiri lainnya. Bank sampah ini juga terbentuk dari kepedulian dan keprihatinan Sri Purwatiningsih, yang juga menjadi salah satu inisiator adanya bank sampah di Kota Samarinda terhadap karakter oknum masyarakat Samarinda yang kurang peduli dengan sampah, seperti membuang sampah sembarangan di jalan raya, sungai dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, latar belakang lainnya karena ia memiliki pengetahuan tentang pengelolaan sampah yang baik dari beberapa artikel dan pemerintah juga sudah memiliki beberapa peraturan pengelolaan sampah seperti UU Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 khususnya mengenai 3R (reduce, reuse, recycle) melalui Bank Sampah dan yang baru-baru ini Perwali Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Samarinda.
Penyerahan Lambang Provinsi Kaltim yang terbuat dari kantong plastik kepada Wakil Gubernur saat itu, Farid Wadjdy | Photo from dokumentasi pribadi Bank Sampah Ramli Graha Indah (Sri Purwatiningsih)
Namun, pada kenyataannya implementasi 3R pada masyarakat belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Oleh karena itu, adanya bank sampah ini menjadi cara untuk mengedukasi lebih lanjut dan mempraktekkan 3R secara benar kepada masyarakat.
Bank Sampah ini memiliki visi misi yang meliputi edukasi, ekologi, ekonomi dan estetika. Edukasi itu mengedukasi masyarakat supaya peduli dengan sampahnya, jangan sampai rendahnya kepedulian terhadap sampah yang dihasilkan malah merugikan orang lain.
ADVERTISEMENT
Ekologi berarti apabila masyarakat sudah sadar dan teredukasi dengan baik maka lingkungannya akan menjadi lingkungan yang sehat dan berestetika. Dari sisi ekonomi, dengan adanya bank sampah dengan program pengelolaan sampah yang baik maka membuat sampah akan bernilai dan memiliki nilai jual.
Saat ini pengurus inti dari Bank Ramli Graha Indah terdiri dari Sri Purwatiningsih, Sri Astuti, Suryani Yunita Sari dan Annisa Yasmin.

Asal usul nama Bank Ramli

Penyerahan Lambang Bank Indonesia yang terbuat dari kantong plastik | Photo from dokumentasi pribadi Bank Sampah Ramli Graha Indah (Sri Purwatiningsih)
Asal usul nama bank ramah lingkungan atau disingkat Ramli di Kota Samarinda berangkat dari respon masyarakat yang tidak setuju adanya kata “sampah” karena memiliki kesan atau image yang kurang baik.
“Cari-cari nama, akhirnya kita namai Ramli aja deh, Ramli itu apa? Ramah Lingkungan, Bank Ramah Lingkungan atau ditambahi boleh, Bank Sampah Ramah Lingkungan tapi disingkat Bank Ramli. Jadi, di daerah lain ga ada yang namanya Bank Ramli, bank sampah apa, bank sampah apa, kalau disini namanya Bank Ramli”, kata Sri Purwatiningsih.
ADVERTISEMENT
Bank Ramli sendiri pada awal-awal terbentuknya memperoleh dana CSR (corporate social responsibility) dari Bank Sinar Mas, kemudian dilanjutkan juga pemberian dana CSR dari Bank Indonesia yang diperuntukkan untuk kegiatan operasional.
Untuk pembangunannya pun, Bank Ramli Graha Indah memperoleh bantuan dari Kementerian PU Satker Sanimas Provinsi Kalimantan Timur. Selain itu, Bank sampah ini juga didukung penuh oleh Achmad Achsin, Ketua RT 44 saat itu yang mengurus hibah tanah bangunan pada tahun 2011.

Memiliki konsep seperti bank-bank komersial di Indonesia

Buku tabungan Bank Ramli Graha Indah | Photo by Karja.id (Charles Raymond)
Kata “bank” yang melekat pada Bank Sampah Ramli Graha Indah ini tidak hanya sekedar kata “bank” saja. Bank sampah tersebut benar-benar mempraktekkan aktivitasnya benar-benar seperti aktivias di bank-bank komersial pada umumnya, seperti terdapat teller, customer service, marketing, direksi. Selain itu, bank sampah ini juga memiliki buku tabungan layaknya buku tabungan yang ada di bank-bank komersial di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Jadi orang menabung uang kan, kalau di bank. Nah, kalau masyarakat itu bukan menjual sampah ke kami, kalau menjual itu kan ke pengepul. Kalau ke kami, karena bank, jadi dia itu menabung. Menabung seberapapun dia bawa itu maka ditabung dulu di kami”, ujar Sri Purwatiningsih.
Buku tabungan yang dipegang oleh Yuni, pengurus Bank Ramli Graha Indah | Photo from Karja.id (Charles Raymond)
Beberapa peraturan di bank sampah tersebut juga diberlakukan seperti apabila nominal tabungan dari nasabah bank sampah sudah mencapai 100 ribu Rupiah maka baru boleh diambil. Selain itu, nasabah harus memilah sampah yang akan disetor, seperti memilah botol plastik sendiri, gelas plastik sendiri.
Isi mutasi buku tabungan Bank Ramli Graha Indah | Photo by Karja.id (Charles Raymond)
Apabila tidak dipilah dan disetor untuk pertama kalinya, pihak bank sampah akan memberikan harga termurah. Selanjutnya, apabila tetap tidak dipilah, maka setoran sampah dari nasabah tersebut tidak akan diterima. Cara tersebut diberlakukan untuk menyadarkan kebiasaan masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
ADVERTISEMENT

Bukti nyata kepedulian pengurus terhadap lingkungan

Sri Astuti (kiri) dan Suryani Yunita Sari (kanan) | Photo by Karja.id (Charles Raymond)
Selain Sri Purwatiningsih, Karja.id juga berkesempatan untuk bertemu langsung dengan pengurus lainnya yakni, Sri Astuti dan Suryani Yunita Sari di Bank Sampah Ramli Graha Indah yang beralamat di Jalan Pangeran Suryanata Perumahan Graha Indah Blok AF, Samarinda.
Menurut Yunita, Bank Ramli Graha Indah sudah berhasil mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan dari masyarakat sekitar yang cukup antusias menabung sampah di bank sampah tersebut.
Beberapa tabungan sampah yang disetor nasabah ke Bank Ramli Graha Indah | Photo by Karja.id (Charles Raymond)
Beberapa nasabah Bank Ramli Graha Indah juga datang dari luar masyarakat sekitar, seperti masyarakat dari gang-gang lain di Jalan Pangeran Suryanata. Selain itu, bank sampah ini juga memliki nasabah dari daerah Teluk Lerong dan juga dari salah satu kafe di Samarinda yang rutin mengumpulkan gelas-gelas plastik hasil jualannya dan ditabung ke bank sampah tersebut.
ADVERTISEMENT
Ternyata, pengurus dari Bank Ramli Graha Indah tidak hanya mengedukasi masyarakat dari sisi bank sampah saja melainkan mereka juga turut sosialisasi kepada teman-teman dan kerabat mereka. “Kasi info ke teman-teman kayak gitu, cara-caranya untuk mengurangi sampah plastik itu gini gini, bisa menggunakan tumbler paling itu ke teman-teman, sama saudara dekat, kayak gitu mas”, ujar Yunita.
Bentuk kepedulian itu juga sejalan dengan pengurus lainnya yakni, Sri Astuti. Ia merasa terpanggil dan memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya sebelum Bank Ramli Graha Indah ini terbentuk.
“Kan disini anak-anak ini dekat warung. Warung itu sendiri kan jualan minum kayak teh gelas dan anak-anak buang sembarangan. Saya ingin lingkungan saya ini bersih, saya melihat anak-anak ini kok gampangnya membuang sampah (sembarangan, red)”, Kata Sri Astuti.
Salah satu kegiatan teller Bank Ramli Graha Indah | Photo from dokumentasi pribadi Bank Sampah Ramli Graha Indah (Sri Purwatiningsih)
Tuti, nama panggilan dari Sri Astuti, memulainya dengan mengajari anak-anaknya terlebih dahulu, mulai dari memilah sampah hingga membuang pada tempatnya. Tidak lama kemudian, bank sampah ini berdiri dan ia mulai menabung sampah ke bank tersebut. Ia pun juga mengajukan diri menjadi pengurus apabila bank tersebut kekurangan tenaga.
ADVERTISEMENT
“Terus saya bilang sama Ibu Sri (Sri Purwatiningsih, red), bu seandainya kurang karyawan, saya mau, bersedia, dengan setulus hati pengen mengabdi sampai sekarang. Masalahnya untuk jadi pengurus Bank Ramli (bank sampah, red) sendiri kalau tidak keluar dari hati, tidak bisa. Kami ini, yaitu peduli, yang penting peduli, ya kami bertiga ini, Bu Sri, Mbak Yuni sama saya”, tambah Sri Astuti.

Bersedia menjemput sampah ke rumah warga apabila memiliki kendaraan operasional

Tampak depan bangunan Bank Ramli Graha Indah | Photo by Karja.id (Charles Raymond)
Sri Astuti menjelaskan bahwa Bank Ramli Graha Indah juga mendapatkan masukan dari warga sekitar, yakni jauh lebih baik apabila ada kendaraan yang bisa keliling ke rumah warga untuk mengambil tabungan-tabungan sampah tersebut, karena warga bisa menjadi lebih semangat untuk memilah dan menabung sampah.
ADVERTISEMENT
Bahkan, seandainya ada kendaraan seperti Viar (motor roda tiga dengan bak di belakangnya) yang dapat digunakan untuk keliling menjemput sampah-sampah yang ingin ditabung oleh masyarakat, dirinya pun sangat bersedia untuk mengendarai dan menjemput ke setiap rumah warga walaupun sudah tua.
“Ndak papa, ibu tua orangnya, cuma tenaganya kan muda”, tambahnya.
Sri Astuti juga rajin mensosialisasikan kepada warga sekitar untuk memilah-milah sampah yang dihasilkan dan akan diambil oleh dirinya. Hal itu sampai sekarang terus dilakukannya.
ADVERTISEMENT
#terusberkarja
Reporter : Charles Raymond
Content Writer : Charles Raymond