Konten Media Partner

Beginilah Cara Starbucks Memikat Kamu

14 Maret 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sekarang ini. Dapat menikmati secangkir kopi di pagi hari memang dapat membawa kebahagiaan tersendiri, tetapi biaya yang dikeluarkan untuk kebiasaan ini bisa menguras dompet Anda. Di antara banyaknya kedai kopi, Starbucks merupakan salah satu yang sangat ahli dalam 'merayu' pelanggan untuk membelanjakan uang mereka.
ADVERTISEMENT
Jika Anda juga tertarik untuk mendirikan kedai kopi, Anda mungkin perlu mempelajari strategi-strategi yang digunakan perusahaan ini. Merangkum dari berbagai sumber, berikut analisis para ahli kuliner dan ekonomi.
Pajang Iklan Produk di Depan Pintu
Ilustrasi depan pintu toko | Photos from unsplash.com
Dalam video Bloomberg, reporter Sam Grobart mendapatkan trik Starbucks untuk mendapatkan pelanggan, yaitu dengan sering memajang iklan produk di depan pintu masuk.
Itu seperti sambutan untuk pelanggan dari pemilik toko. Starbucks selalu menempatkan iklan setinggi mata memandang di luar pintu kaca. Dengan begitu, pengunjung yang melihat akan tergoda untuk mencoba produk minuman yang terpajang di iklan tersebut.
Inovasi Minuman yang Antimainstream
Produk Starbucks | Photo by Naufal Giffari on Unsplash
Starbucks bereksperimen dengan produk minumannya. Salah satu inovasi Starbucks yang sukses menarik pelanggan yaitu Unicorn Frappucino. Minuman ini memenangkan banyak sambutan dari pembeli bukan karena rasanya yang enak tapi karena keunikannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Julia Heyer, pendiri Heyer Performance, sebuah perusahaan konsultan restoran, sebagaimana dilansir dari Today.com, minuman seperti Unicorn, Dragon, Mermaid dan Pink Pegasus merupakan langkah jenius dalam bisnis.
Starbucks berani melakukan hal berbeda yang berhasil menjaring pelanggan dari kaum lebih muda yang mungkin belum menjadi penggemar Starbucks.
Minuman baru merupakan peluang untuk menentukan harga yang baru pula. Pelanggan mungkin sudah memiliki bayangan tentang berapa harga minuman kopi standar seperti kopi yang diseduh atau latte karena mereka sudah mencoba sebelumnya. Tetapi mereka tidak bisa memastikan berapa harga standar untuk minuman unik ini.
Desain Toko
Ilustrasi desain toko | Photo by kevin laminto on Unsplash
Segala sesuatu yang ada di Starbucks telah dirancang sedemikian rupa agar terasa akrab dan nyaman, termasuk tata pencahayaan, desain interior sampai aroma kopi.
ADVERTISEMENT
Ray Chung, direktur desain di The Johnson Studio yang mendesain restoran dan hotel, menilai Starbucks tahu betul apa yang membuat pelanggannya nyaman. Misalnya, pilihan tempat duduk. Bangku tanpa punggung didesain untuk pelanggan yang hanya perlu duduk sebentar.
Sementara pelanggan yang ingin berlama, bisa duduk di bangku sofa. Meskipun jika lokasinya kurang strategis, kenyamanan membuat Anda betah berlama-lama dan pastinya Anda terdorong untuk membeli minuman kedua, ketiga dan seterusnya.
Ukuran Gelas
Starbucks | Photo from pixabay.com
Starbucks sebenarnya menawarkan banyak ukuran gelas. Yaitu Demi, Short, Tall, Grande, Venti dan Trenta. Namun hanya Tall, Grande dan Venti yang paling sering dipesan oleh pelanggan. Menurut psikologis, orang kebanyakan memilih opsi tengah-tengah karena mereka tidak ingin dianggap miskin ataupun boros.
ADVERTISEMENT
Demi sendiri berarti half atau setengah yang memiliki ukuran 3 oz atau kurang lebih 89 ml. Kemudian Short memiliki ukuran sekitar 236 ml. Gelas "Tall" berukuran 354 mil, "Grande" 473 ml, "Venti" 591 ml untuk minuman dingin dan 709 ml untuk minuman dingin, dan terakhir "Tentra" berukuran 917 ml.
Beda ukuran, tentu beda harganya. Misalnya, perbedaan harga antar ukuran bisa sekitar Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu. Meski tampak kecil, namun itu patut diperhitungkan.
Minuman Limited Edition
Starbucks | Photo from pixabay.com
Starbucks sering menawarkan minuman varian baru dalam jumlah yang terbatas. Hal tersebut membuat para pelanggan ingin segera bergegas untuk mendapatkannya.
"Setiap tawaran dengan waktu yang terbatas memberi pelanggan alasan untuk datang, karena mereka berpikir, 'Jika saya tidak bisa mendapatkannya dalam enam minggu, mungkin saya akan mendapatkannya sekarang. Tapi masalahnya dalam enam minggu itu akan ada jenis minuman baru lagi," kata William Poundstone, penulis "Priceless: The Myth of Fair Value And How to Take Advantage of It".
ADVERTISEMENT
#terusberkarja
Content Writer : Mia Della Vita
Editor : Charles Raymond