Berburu Baju Bekas alias Thrifting di Brew O Koffie Samarinda

Konten Media Partner
11 Maret 2020 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istilah thrifting menjadi populer di kalangan milenial; berbelanja barang-barang second atau bekas dengan kualitas yang masih bagus dan terjamin serta harga terjangkau pun kian digemari | Photo by Karja/Titiantoro
zoom-in-whitePerbesar
Istilah thrifting menjadi populer di kalangan milenial; berbelanja barang-barang second atau bekas dengan kualitas yang masih bagus dan terjamin serta harga terjangkau pun kian digemari | Photo by Karja/Titiantoro
ADVERTISEMENT
Ada yang tahu dengan istilah thrift? Mungkin istilah ini agak sedikit kurang populer bagi beberapa orang. Namun bagi kaum milenial, mereka mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut.
ADVERTISEMENT
Thrift atau thrifting sendiri adalah kegiatan berbelanja barang-barang second atau bekas dengan kualitas yang masih bagus dan terjamin. Walaupun bekas, namun barang-barang tersebut bermerk alias branded dan yang paling utama, harganya terjangkau. Hal inilah yang membuat kegiatan thrifting digemari kaum milenial; mereka tetap bisa bergaya tanpa harus mengeluarkan budget yang mahal.
Di Samarinda sendiri, ternyata sudah cukup banyak, lho, tempat-tempat thrifting yang menjadi incaran kalangan anak muda untuk berburu pakaian bekas berkualitas. Salah satunya yang banyak diminati adalah di Brew O Koffie yang berada di Jalan Pangeran Antasari. Tempat ini merupakan salah satu destinasi favorit untuk berbelanja pakaian sesuai dengan perkembangan mode.
Di tempat tersebut, terdapat sekitar 11 penjual yang menyediakan berbagai jenis mode yang ada, antara lain vintage, retro, maupun casual. Salah satu pedagang yang bernama Septa mengatakan kepada Karja. tren berbelanja baju second branded ini bermulai sejak tahun 2013 ke 2014
Brew O Koffie di Jalan Pangeran Antasari | Photo by Karja/Titiantoro
“Kalau saya sendiri mulai usaha ini dari tahun 2010. Setelah itu, ketemu teman-teman seperti Kiting, Mas Parwan, saya, dan Angga. Sekitar tahun 2013 ke 2014 itu rame-rame banget pas kita di Kusbang (Jalan Kusuma Bangsa),” ujarnya saat ditemui Karja pada Selasa (10/3) malam.
ADVERTISEMENT
Septa dan kawan-kawan sempat pindah lapak di berbagai tempat di wilayah Kota Samarinda, hingga akhirnya menetap di Brew O Koffie pada tahun 2018.
“Awal-awal kita di Kusbang (Jalan Kusuma Bangsa) itu tahun 2013 ke 2014 berjalan beberapa tahun. Sempat pindah ke Jalan Juanda tapi enggak sampai setahun, terus pindah ke daerah Tepian. Habis itu pindah ke Jalan Bhayangkara kurang lebih satu tahun setengah, dan pindah lagi ke sini (Brew O Koffie) dari tahun 2018 sampai sekarang ini,” katanya.
Septa juga menambahkan, ia dan kawan-kawan memiliki satu project besar, yaitu Pasar Setan. Pasar Setan sendiri merupakan event para seller berkumpul menggelar bazaar pakaian bekas.
“Selain itu kita juga ada acara namanya Pasar Setan, dan itu sebenarnya sudah dimulai dari tahun 2010. Habis itu juga ngadain di Balikpapan, dan ngadain di kafe ini juga dan Alhamdulillah pecah semua,” ungkap Septa.
Salah satu pengunjung yang sedang melihat-lihat baju thrifting di Brew O Koffie | Photo by Karja/Titiantoro
Ia menambahkan, “Dan di Pasar Setan itu, barang-barang yang dipamerin juga beda-beda dari hari-hari biasanya. Nah, selain Pasar Setan biasanya juga pas bulan puasa nanti juga rame banyak orang-orang Samarinda yang nyari ke sini.”
ADVERTISEMENT
Untuk kisaran harga pakaian bekas, Septa mulai mematok harga kaos mulai dari Rp. 100 ribu per potong. Sedangkan untuk celana dibandrol mulai dari harga Rp. 150 ribu per potong. Selain itu, juga ia mematok harga berdasarkan dari susah atau mudahnya mencari barang tersebut.
“Kalau standar kaos itu biasanya Rp 100 ribu per potongnya, sedangkan celana chino misalnya Rp 150 ribu per potongnya. Tapi paling murah juga ada sampai Rp 80 ribu. Dan itu juga bisa di tawar di sini. Selain itu juga kita harus lihat dulu dari kondisi barang, setelah itu lanjut ke brandnya, sama susahnya cari barangnya itu. Kalau sudah itu baru kita bisa mematok harga,” pungkasnya.
Gimana, guys, sudah tertarik untuk berburu baju bekas?
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!