Bisnis Eco-Friendly Apakah Bisa Berjalan?

Konten Media Partner
27 Februari 2019 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampanye untuk Bumi | Photo by Gem & Lauris RK
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye untuk Bumi | Photo by Gem & Lauris RK
ADVERTISEMENT
Satu dekade terakhir seringkali kita mendengar isu tentang pemanasan global, sampah dunia, dan berbagai isu tentang keselamatan bumi kita dari perilaku manusia sobat. Yang masih hangat dan baru saja berkembang adalah gerakan #NoStraw dimana sampah sedotan dari minuman yang kita biasa konsumsi juga memiliki peranan penting dalam tingginya sampah plastik di dunia. Tidak dapat dipungkiri perilaku manusia adalah salah satu faktor utama yang merusak lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Manusia yang terlalu konsumtif dan tidak memperhatikan lingkungan sekitar mengakibatkan dampak berkepanjangan seperti penggunaan bahan bakar minyak yang berdampak pada polusi dan pemanasan global, penggunaan plastik hingga material-material yang tidak dapat terurai seperti kaca dan sterofoam untuk kebutuhan konsumsi harian. Dari isu-isu diatas kita dapat lihat bahwa sebagian besar limbah dan polusi tersebut datang dari aktivitas bisnis, aktivitas bisnis yang tidak sehat dan terlalu mementingkan profit akan membuat dampak-dampak negatif seperti kerusakan lingkungan kita sobat. Lalu muncul berbagai pertanyaan terkait apakah dapat sebuah bisnis berjalan dan berkembang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau ramah lingkungan?
Jawabannya adalah ya, berbisnis merupakan kegiatan untuk mendapatkan profit, namun selain itu seorang pebisnis juga harus dapat memikirkan tentang keberlanjutan. Jika sumberdaya tidak dijaga dan dikelola dengan baik maka sumber daya yang dapat habis tersebut tidak akan dapat diperbarui, oleh karena itu seorang pebisnis harus memperhatikan lingkungan sekitar juga dalam melakukan aktivitasnya.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai contoh bisnis yang memperhatikan lingkungan namun juga besar dan berkembang seperti :
McDonald yang secara keseluruhan mengubah seluruh kemasan produknya pada tahun 2012 menjadi kemasan yang dapat di daur ulang 100% hingga nanti pada 2025 ditargetkan seluruh sampah yang dihasilkan McDonald's dapat didaur ulang sendiri oleh McDonald's.
Truk McDonald's | Photo by McDonalds.nl
Selain itu peduli akan lingkungan sekitar tidak harus mengikuti jejak McDonald's dimana harus menjadi sebuah perusahaan besar terlebih dahulu. Kamu dapat memulai dengan membuat bisnis yang menyediakan alternatif material yang ramah lingkungan sobat. Seperti contoh yang dapat menjawab gerakan #NoStraw adalah diciptakannya sedotan dengan bahan baku limbah gandum bukan plastik.
WheatStraw ini dibuat dengan menggunakan batang yang tersisa setelah biji gandum di panen. Biasanya para petani setempat membakarnya namun perusahaan pencipta ini mengubah batang gandum yang diperlakukan sebagai limbah menjadi sedotan yang menjadi alternatif bagi sedotan plastik.
ADVERTISEMENT
Nah gimana sobat, ternyata berbisnis tidaklah harus merusak lingkungan, justru sebagai pebisnis kita harus dapat menjaga lingkungan agar dapat membangun bisnis yang berkelanjutan.
Content Writer : Erromy Wangiar