Borneo Celebration 2019 : Pentas Suku Dayak Hingga Pecah Rekor Muri

Konten Media Partner
4 Oktober 2019 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tarian khas Suku Dayak, Tarian Hudoq | Photo by Karja
zoom-in-whitePerbesar
Tarian khas Suku Dayak, Tarian Hudoq | Photo by Karja
ADVERTISEMENT
Kalimantan Timur yang saat ini terkenal sebagai Ibu Kota Negara baru menyimpan banyak kekayaan, baik itu alamnya maupun kebudayaannya. Salah satu kekayaan kebudayaan yang ada di Kalimantan Timur adalah keberadaan Suku Dayak yang terdiri dari banyak sub etnis.
Salah satu penampilan defile dari salah satu sub etnis Suku Dayak | Photo by Karja
Borneo Celebration 2019 diadakan oleh Gereja Bethel Indonesia Keluarga Imamat Rajani bersama Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur, Persekutuan Dayak Kalimantan Timur dan Laskar Pemuda Adat Dayak sebagai aksi nyata untuk memperkenalkan Suku Dayak sebagai suku asli Kalimantan ke kancah internasional.
ADVERTISEMENT
"Tujuan acara Borneo Celebration 2019 adalah untuk memperkenalkan dan mengangkat keragaman seni budaya etnis Dayak pada dunia serta meningkatkan perekonomian / taraf hidup etnis Dayak dan pariwisata di tanah Borneo," kata Pdt. Nathan kepada Karja (4/10).
Suku Dayak sendiri memiliki tarian, pakaian adat hingga sub etnis yang sangat beragam. Nilai historis dan kebudayaan dari Suku Dayak inilah yang patut diperkenalkan di kancah nasional hingga internasional.
Bagaimana serunya event yang berlangsung dari tanggal 2-4 Oktober 2019 di GOR Sempaja Samarinda (gratis tidak dipungut biaya) dengan menampilkan kekhasan Suku Dayak sebagai suku asli Kalimantan ini?
Salah satu defile yang ditampilkan oleh Suku Dayak di Borneo Celebration 2019 | Photo by Karja
Event Borneo Celebration 2019 berhasil menyabet 2 rekor sekaligus dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Potret para partisipan yang menggunakan Seraung dalam proses pemecahan rekor MURI | Photo from @victoryhouse.id on Instagram
Rekor yang berhasil disabet antara lain pemakai Seraung (topi khas Suku Dayak) terbanyak dengan total 1.024 orang dan pagelaran kolaborasi penari Dayak dan penari tamborin terbanyak sejumlah 1.248 orang.
Salah satu masyarakat yang ikut serta dalam pemecahan rekor MURI | Photo from @theza_septari on Instagram
Pemecahan kedua rekor tidak lepas dari andil masyarakat Samarinda dan suku Dayak yang tersebar di Kalimantan Timur. Bahkan, sejumlah masyarakat Suku Dayak hadir langsung dari daerah yang memiliki jarak yang sangat jauh dari Samarinda, seperti Kabupaten Mahakam Ulu.
ADVERTISEMENT
Kostum yang digunakan oleh salah satu ikon sub etnis Suku Dayak yang mengikuti defile | Photo by Karja
Pemecahan rekor di event ini disuguhi pula dengan pertunjukan defile dari sejumlah perwakilan sub etnis Suku Dayak seperti Dayak Modang Wahea, Dayak Lundayeh, Dayak Kenyah, Dayak Tonyooi Benuaq, Dayak Bahau dan Dayak Ahoeng.
Salah satu tarian khas Suku Dayak, Tarian Hudoq
Salah satu kostum yang menggunakan rumah adat Suku Dayak sebagai properti kostum | Photo by Karja
Masing-masing perwakilan sub etnis Dayak menampilkan 1 orang sebagai ikon yang memakai kostum yang sangat menawan. Kombinasi antara desain artistik dengan motif khas Suku Dayak menambah keindahan kostum tersebut.
Penari wanita Suku Dayak yang memakai pakaian adat suku Dayak | Photo by Karja
Tidak lengkap rasanya apabila suatu kebudayaan tidak menampilkan keseniannya. Banyaknya sub etnis Suku Dayak tentu memiliki berbagai kekayaan seni di dalamnya, salah satunya tarian.
Para penari wanita Suku Dayak menampilkan defile tarian yang terbaik | Photo by Karja
Penari dari Suku Dayak Ahoeng | Photo by Karja
Kolaborasi tarian dayak yang diperagakan oleh Suku Dayak dengan penari tamborin semakin menambah indahnya keberagaman dan kebudayaan yang ada di Bumi Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Kapan-kapan main ke Kalimantan Timur ya untuk melihat beragam dan indahnya kebudayaan yang ada disini!
#terusberkarja
Content Writer & Reporter : Charles
Editor : RMD