Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Ditengah Pandemi Corona, BKKBN Kaltim Ubah Pola Penyuluhan KB
21 Mei 2020 10:36 WIB
ADVERTISEMENT
Imbas dari wabah virus corona membuat pemerintah pusat menerapkan seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk Work From Home (WFH). Hal ini merupakan salah satu pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan kerja pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Atas kebijakan tersebut, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur tetap menjalankan penyuluh/petugas lapangan KB (PLKB) dan kader di kabupaten/kota.
Meski demikian, penyebaran virus membuat masyarakat takut untuk keluar rumah. Jika terpaksa keluar rumah maka harus menggunakan masker dan berjaga jarak. Sehingga penyuluhan keluarga berencana (KB) sedikit mengalami hambatan.
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, M Edi Muin mengatakan, penyuluhan KB harus tetap berjalan namun tetap disiplin dalam menjalankan social distancing dan physical distancing yang dianjurkan oleh pemerintah. Para PLKB dan kader selama bekerja menyesuaikan di tengah pandemi ini.
“Cara kerja kita menyesuaikan di tengah kondisi yang darurat. Kami juga menyesuaikan kondisi seperti ini dengan berbagai strategi,” Kata Edi kepada media Karja, Rabu (20/5/2020) pagi.
ADVERTISEMENT
Edi mengatakan, segala bentuk pertemuan untuk sementara tidak dilakukan terlebih dahulu untuk mencegah penyebaran virus corona. Sehingga pencapaian program dan penyuluhan mengalami penurunan.
“Kalau dari capaian iya, kita terasa sekali di beberapa bulan terakhir mengalami penurunan,” ujar Edi.
Kemudian BKKBN Kaltim menyemangati para penyuluh/petugas lapangan KB (PLKB) dan kader di kabupaten/kota di tengah pandemi ini untuk tetap semangat dalam menjalankan tugas dan program.
“Kita semangati para bidan, penyuluh/petugas dan kader di lapangan karena kita punya tanggungjawab dalam menjalankan tugas dan program,” ucapnya.
Edi juga berharap selama pandemi ini jangan sampai ada petugas-petugas kita yang terkena virus corona.
“Mereka-mereka semua ini bersentuhan dengan masyarakat, kita berdoa jangan ada yang positif. Dan kita juga kita berharap jangan ada dulu yang hamil,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Penundaan ibu hamil ditengah pandemi tersebut atau membatasi kunjungan ke fasyankes perlu dilakukan, karena kondisi ibu hamil berpotensi besar jika terkena infeksi.
“Ketika ibu -ibu sedang mengandung sebagaimana kodratnya wanita, mereka mengalami muntah, kontraksi, nafsu makan yang tidak stabil. Sehingga daya tahan tubuhnya menjadi menurun, apalagi dikondisi sekarang kita dituntut untuk menjaga kondisi tubuh kita tetap fit,” tutur Edi.
Sehingga BKKBN melihat pada peserta KB yang dianggap rawan dan yang tidak menjadi peserta.
“Mereka yang menggunakan pil, kondom, dan suntik. Sehingga kondisinya di puskesmas sendiri membatasi para peserta yang benar-benar membutuhkan,” pungkasnya.